Tuesday, October 30, 2018

Dasar-Dasar Pemrograman : Percabangan Dalam Java Beserta Teladan Soal

Dasar-Dasar Pemrograman : Percabangan dalam Java beserta Contoh Soal



Untuk sanggup memecahkan permasalahan dengan branching, Anda dituntut untuk jeli dalam menangkap setiap kondisi yang mungkin terjadi. Pastikan Anda memahami permasalahannya terlebih dahulu serta merancang wangsit problem solving-nya sebelum anda mulai menuliskan isyarat program.

Ekspresi Boolean

Pada bab ini, kita akan berlatih memakai lisan boolean pada Java. Untuk memudahkan demonstrasi, anda perlu menciptakan file dengan nama DemoBoolean sebagai daerah anda mencoba isyarat program.



Perhatikan aktivitas DemoBoolean pada Gambar di atas ! Apa arti dari lisan demoVar1= demoChar ==’q’; ?

Tambahkanlah perintah-perintah untuk melaksanakan hal berikut ini :

Buat sebuah variabel dengan nama demoVar2 dan isi nilainya dengan lisan yang menyidik apakah isi demoChar tidak sama dengan aksara ‘a’. Print isi variabel tersebut ke layar.

Tambahkanlah isyarat untuk melaksanakan hal-hal di bawah ini dengan memakai lisan logika! Untuk mengerjakan bab ini, anda perlu menambahkan dua buah variabel lokal dengan nama demoInt1 dan demoInt2. Isi nilai variabel demoInt1 dengan 5 dan demoInt2 dengan 12. Tambahkan variabel-variabel lokal demoVar bertipe boolean yang dibutuhkan.


Coba Program !

Catatan: Seluruh atribut dari demoVar4 hingga dengan demoVar11 tidak membutuhkan perintah if !


Branching 



Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal kata “jika” untuk menyatakan syarat dari sebuah keadaan (jika aku rajin berguru Daspro, seharusnya aku lulus kuliah tsb, dll). Demikian juga dengan bahasa pemrograman. Dengan conditional control structure, komputer sanggup menentukan antara dua atau lebih alternatif yang ada.

If, if-else, block statement 

Struktur branching dengan sebuah kondisi sanggup dituliskan menyerupai pada Gambar di bawah sebagai berikut :


Sebuah struktur branching sanggup mengandung block statement. Block statement ditandai dengan penggunaan sepasang tanda kurung kurawal ( ‘{‘ dan ‘}’ ). Awal dari block ditandai dengan ‘{‘, sedangkan tamat dari block ditandai dengan ‘}’.


Gambar di atas menunjukkan sebuah block statement yang terdiri dari N buah statement ( statement1, …, statementN ). Arti dari struktur tersebut yakni “ jikalau kondisi yang tertera terpenuhi, maka N buah statement tersebut akan dieksekusi.”

Struktur branching dengan 2 kondisi sanggup dituliskan menyerupai pada Gambar di bawah ini :




Contoh Soal



Magic Spell


Harry Wotter yakni seekor Wombat yang sedang berguru sihir. Guru sihir Harry telah mengajarkan bahwa kalimat yang bersifat magical yakni kalimat yang aksara pertama dan aksara terakhirnya sama atau jarak perbedaaannya hanya satu. Sebagai contoh, berikut ini yakni referensi kalimat-kalimat yang bersifat magical :

  • abra kadabra : huruf pertama (a) dan aksara terakhirnya (a) sama
  • lab acadak : huruf pertama (l) dan aksara terakhirnya (k) berjarak 1
  • bac : aksara pertama (b) dan aksara terakhirnya (c) berjarak 1

Buatlah sebuah aktivitas yang mendapatkan masukan berupa sebuah kalimat dan akan menentukan apakah kalimat tersebut bersifat magical atau tidak!

Spesifikasi Masukan

Masukan aktivitas ini yakni sebuah kalimat. Sebuah kalimat hanya sanggup mengandung aksara non kapital. Sebuah kalimat sanggup mengandung spasi.

Spesifikasi Keluaran

Keluarkan “magical” bila kalimat tersebut bersifat magical dan “tidak magical” bila sebaliknya.

Contoh Masukan dan Keluaran


Estimasi Pendapatan




Perusahaan MicroWombat gres saja mengeluarkan sebuah produk baru. Para analis mereka telah menciptakan estimasi pendapatan yang akan mereka terima pada hari ke-T dari peluncuran produk. Estimasi ini dihitung dengan sebuah fungsi dengan parameter T. Fungsi estimasi tersebut adalah

F(T) = 3T^2 + 5T +200

Sebagai contoh, estimasi pendapatan yang akan mereka terima pada hari ke-5 yakni 300.

Beberapa hari sehabis peluncuran, mereka mulai mendapatkan data pendapatan sebetulnya yang mereka terima pada salah satu hari. MicroWombat ingin menggolongkan pendapatan pada data yang mereka miliki ke kategori “di atas estimasi”, “sesuai estimasi”, atau “di bawah estimasi”. Bila data yang mereka miliki yakni data dari hari ke H dan pendapatan sebetulnya yang mereka terima yakni P maka hukum penggolongan yang dipakai yakni sebagai berikut:

  • Di atas estimasi : bila P lebih besar daripada F(H) dan selisihnya lebih besar dari 0.5
  • Di bawah estimasi : bila P lebih besar daripada F(H) dan selisihnya lebih besar dari 0.5
  • Sesuai estimasi : bila selisih antara P dan F(H) lebih kecil atau sama dengan 0.5
Sebagai contoh, berikut ini hasil penggolongan beberapa referensi data pendapatan sebenarnya.

  • Pendapatan hari ke-2 sebesar 222,9 → di atas estimasi: estimasi pendapatan pada hari ke 2 yakni 222. Pendapatan sebetulnya (222,9) ada di atas estimasi dan selisihnya lebih besar dari 0.5
  • Pendapatan hari ke-5 sebesar 275 → di bawah estimasi: estimasi pendapatan pada hari ke-5 yakni 300. Pendapatan sebetulnya (275) ada di bawah estimasi dan selisihnya lebih besar dari 0.5
  • Pendapatan hari ke-10 sebesar 549.6 → sesuai estimasi: estimasi pendapatan pada hari ke-10 yakni 550. Selisih antara pendapatan sebetulnya (549.6) dan estimasi lebih kecil dari 0.5

Buatlah sebuah aktivitas untuk melaksanakan penggolongan ini !

Spesifikasi Masukan

Masukan pertama untuk aktivitas yakni sebuah bilangan bundar H (H>0) yang merupakan hari dari dicatatnya pendapatan tersebut. Masukan kedua aktivitas yakni sebuah bilangan real P (P>0) yang merupakan pendapatan sebetulnya pada hari tersebut.

Spesifikasi Keluaran

Keluarkan “di atas estimasi”, “di bawah estimasi” atau “sesuai estimasi” sesuai dengan hukum yang telah dijelaskan pada deskripsi masalah.

Contoh Masukan dan Keluaran


Ratu



Buatlah sebuah aktivitas untuk menyidik apakah 2 buah ratu pada sebuah papan catur berukuran 8 x 8 sanggup saling mengancam. Program ini akan mendapatkan masukan berupa posisi (baris dan kolom) dari kedua ratu. Baris 1 yakni baris paling bawah dari papan catur tersebut. Kolom 1 yakni kolom paling kiri dari papan catur.

Program ini juga harus sanggup menyidik apakah posisi kedua ratu tersebut valid atau tidak. Karena papan catur yang dipakai berukuran 8 x 8 maka sebuah ratu dianggap valid posisinya bila baris dan kolomnya bernilai dari 1 s/d 8 (masih ada di dalam papan).

Spesifikasi Masukan

Program akan mendapatkan masukan berupa 4 buah bilangan bulat. 2 bilangan bundar pertama merupakan baris dan kolom dari ratu pertama. 2 bilangan bundar kedua merupakan baris dan kolom dari ratu kedua. Posisi dari ratu selalu valid (tidak melebihi ukuran papan).

Spesifikasi Keluaran

Program akan mengeluarkan “saling mengancam” bila posisi kedua ratu tersebut memungkinkan mereka untuk saling memakan atau mengeluarkan “tidak saling memakan” bila posisi mereka tidak saling mengancam.

Contoh Masukan dan Keluaran


Sumber


Modul Daspro : Percabangan Revisi 2

Sumber http://wikiwoh.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...