Wednesday, October 31, 2018

Konfigurasi Topologi Bus Di Cisco Packet Tracer Part 1

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1

Pada kesempatan kali ini saya akan menciptakan simulasi dari sebuah topologi bus, konfigurasi nya saya buat memakai kegiatan e-learning dari perusahaan Cisco Systems, Inc. niscaya kalian sudah tidak gila lagi dong dengan kegiatan tersebut. Untuk itu tidak usah panjang lebar, kita eksklusif ke topik utama saja.

Dibawah ini saya akan menciptakan tutorial konfigurasi topologi bus memakai cisco packet taracer, dengan ketentuan sbb:

Device yang digunakan:

  • 1 Server
  • 5 Switch 
  • 10 Client


Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


Seperti pada table diatas, Untuk ip client yang lain (Client-2 hingga Client-10) silahkan sesuiakan ip yang telah ditentukan, alasannya ialah topologi yang saya buat hanya terdapat 10 Client dan 1 Server (11 Device) maka untuk mengoptimalkan ip yang dipakai saya memakai ip class a dan subnet mask /28. Tapi kalau kau ingin mengganti dengan class dan subnet mask yang lain tidak masalah, silahkan gunakan ip sesukamu sesuai kebutuhan.






Langkah-langkah Konfigurasi Topologi Bus

1. Langkah Pertama:
Buat susunan device dan tentukan ip yang akan digunakan

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


2. Langkah ke-2
Konfigurasi server, pada device server ada 2 konfigurasi yaitu :

  • Konfigurasi IP Address, klik Server > masuk tab Desktop > Masukkan IP.


Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1



  • Konfigurasi DNS dan Web Server

Klik device Server > masuk tab Config > Pilih sajian DNS > kemudian Konfigurasi DNSnya.

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


Masih di tab config pada device Server > klik sajian HTTP > Ubah/tambahkan scrib HTML, pada sajian ini kau sanggup merubah atau menambahkan scrib HTML yang nanti akan di tampilkan di web browser dikala pengujian web server. Missal : saya merubah warna font menjadi Hijau yang sebelumnya Biru, serta menambahkan beberapa kata Ex : Selamat Datang di BLOG Saya :). Silahkan konfigurasi html sesuka hatimu.
  
Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


3. Langkah ke-3
Konfigurasi Client.
Setelah konfigurasi pada device server rampung, kini kita konfigurasi Clientnya. Pada konfigurasi client kali ini hanya ada 1 konfigurasi yang dilakukan yaitu konfigurasi IP Address, caranya yaitu :
Konfigurasi IP Address Client
Klik Device Client > masuk tab Desktop > Masukkan IP. 

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


Untuk Client yang lainnya caranya sama, silahkan gunakan IP yang belum terpakai pada rentang IP yang kau gunakan.


4. Langkah ke-4
Pengetesan
Setelah konfigurasi Server dan Client selesai, kini kita tinggal tes apakan kongurasi yang dilakukan berhasil atau tidak. Ada 3 tes yang di lakukan yaitu :
Tes Ping
Tes Mengirim Paket
Tes Web Sever

Tes Ping
Klik device yang akan melaksanakan ping > masuk tab Desktop > kemudian klik Command Prompt > kemudian ping IP. Jika berhasil maka balasannya akan menyerupai berikut.

Server ke Client


Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


Clent ke Client

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


Ping Domain

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


Tes Mengirim Paket
Klik Add Simple PDU atau klik “P” pada keyboard > klik device yang akan mengirim dan mendapatkan paket, kalau berhasil maka balasannya akan Successful menyerupai pada gambar berikut.

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


Tes Web Sever
Langkah terakhir yaitu pastikan bahwa web server sudah berhasil, dengan mengeceknya pada browser.
Klik device Client > masuk tab Desktop > klik Web Browser > masukkan IP DNS Server dan atau Domain pada address kafe browser.

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer Part 1


Sekian tutorial dari saya kali ini yang membahas bagaimana cara konfigurasi topologi bus di cisco packet tracer plus Konfigurasi dns dan Web Servernya. Praktis bukan caranya!! Semoga sanggup menambah refrensi dari teman-teman. Jika artikel yang saya sampaikan kau suka monggo di share, saya akan bahagia sekali kalau artikel yang saya sampaikan sanggup disukai dan di share oleh teman-teman :).

Wassalamu’alaikum



Sumber http://waroungtkj.blogspot.com

Sistem Digital : Sistem Bilangan Ii ( Representasi Bilangan Biner Negatif, Aturan Two's Complement, Dan Aturan Overflow )

Sistem Digital : Sistem Bilangan II ( Representasi Bilangan Biner Negatif, Hukum Two's Complement, dan Hukum Overflow )




Integer


In the binary number system arbitrary numbers can be represented with :
  • The digits zero and one
  • The minus sign (for negative numbers)
  • The period, or radix point (for numbers with a fractional component)


For purposes of computer storage and processing we do not have the benefit of special symbols for the minus sign and radix point. Only binary digits (0,1) may be used to represent numbers.

Sign-Magnitude Representation





Contoh :

+18 = 00010010
-18 = 10010010

Representasi 0

+0 = 00000000
-0 = 10000000



Two's Complement Representation

Uses the most significant bit as a sign bit. It differs from sign-magnitude representation in the way that the other bits are interpreted.


Complements of Binary Numbers

  1. 1’s complements
  2. 2’s complements


1’s complement

Change all 1s to 0s and all 0s to 1s



2’s complement

Find 1’s complement and then add 1



Alternative Representations for 4-Bit Integers


Range Extension

Range of numbers that can be expressed is extended by increasing the bit length. In sign-magnitude notation this is accomplished by moving the sign bit to the new leftmost position and fill in with zeros. 

This procedure will not work for twos complement negative integers
  • Rule is to move the sign bit to the new leftmost position and fill in with copies of the sign bit
  • For positive numbers, fill in with zeros, and for negative numbers, fill in with ones
  • This is called sign extension

Negation

Twos complement operation

Take the Boolean complement of each bit of the integer (including the sign bit)


Treating the result as an unsigned binary integer, add 1. The negative of the negative of that number is itself :


Negation Special Case 1


Negation Special Case 2



Addition




OVERFLOW RULE


If two numbers are added, and they are both positive or both negative, then overflow occurs if and only if the result has the opposite sign.


SUBTRACTION RULE

To subtract one number (subtrahend) from another (minuend), take the twos complement (negation) of the subtrahend and add it to the minuend.


Subtraction



Geometric Depiction of Twos Complement Integers



Multiplication Unsigned Binary Integers



Twos Complement Multiplication


Comparison


Sumber


Slide AOK : Representasi Bilangan

Sumber http://wikiwoh.blogspot.com

Konfigurasi Topologi Bus Di Cisco Packet Tracer Part 2

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2


Pada kesempatan kali ini saya akan menciptakan simulasi dari sebuah topologi bus, konfigurasi ini bergotong-royong sudah pernah saya buat pada artikel sebelumnya namun kali ini saya menambahkan router biar sanggup memakai ip dengan class dan network yang berbeda antara server dan client. konfigurasi nya masih memakai kegiatan e-learning dari perusahaan Cisco Systems, Inc. kalian harus pantengin artikel ini supaya tau perbedaannya dengan konfigurasi sebelumnya dengan topologi yang masih sama. Monggo disimak!!!

Dibawah ini saya akan menciptakan tutorial konfigurasi topologi bus memakai cisco packet taracer, dengan ketentuan sbb:

Device yang digunakan:
1 Server
1 Router
5 Switch 
10 Client

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2
Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2



Seperti pada table diatas, Untuk ip client yang lain (Client-2 hingga Client-10) silahkan sesuiakan ip yang telah ditentukan, alasannya yakni topologi yang saya buat hanya terdapat 10 Client dan 1 Server (11 Device) maka untuk mengoptimalkan ip yang dipakai saya memakai ip class a dan subnet mask /28. Tapi kalau kau ingin mengganti dengan class dan subnet mask yang lain tidak masalah, silahkan gunakan ip sesukamu sesuai kebutuhan.





Langkah-langkah Konfigurasi Topologi Bus


1. Langkah Pertama:
Buat susunan device, hubungkan masing masing device dengan kabel dan tentukan ip yang akan digunakan.
Ketentuan kabel yang dipakai :

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2

  • Server Ke Router = memakai kabel Cross-Over
  • Router Ke Switch = memakai kabel Straight-Over
  • Switch Ke Switch = memakai kabel Cross-Over
  • Switch KE Client = memakai kabel Straight-Over

Untuk mempermudah kau sanggup memakai kabel otomatis (Automatically Connection Type) untuk menghubungkan setiap device.


2. Langkah ke-2
Konfigurasi server, pada device server ada 2 konfigurasi yaitu :

Konfigurasi IP Address, klik Server > masuk tab Desktop > Masukkan IP.

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2


Konfigurasi DNS dan Web Server

Klik device Server > masuk tab Konfig > Pilih sajian DNS > kemudian Konfigurasi DNSnya.

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2


Masih di tab config pada device Server > klik sajian HTTP > Ubah scrib HTML, pada sajian ini kau sanggup merubah atau menambahkan scrib HTML yang nanti akan di tampilkan di web browser saat pengujian web server. Missal : saya merubah warna font menjadi Hitam yang sebelumnya Biru, serta menambahkan beberapa kata Ex : Welcome To My BLOG. Silahkan konfigurasi html sesuka hatimu.

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2


3. Langkah ke-3

Konfigurasi Router.
Setelah konfigurasi pada device server rampung, kini kita konfigurasi routernya. Pada device router ada beberapa konfigurasi yang harus dilakukan, diantaranya konfigurasi ip address yang menhubungkan router dan server, konfigurasi ip address yang menghubungkan router dengan client. Pada konfigurasi router ada 2 metode yang sanggup dipakai pertama memakai CLI (manual) dan GUI (grafik), disini saya memakai CLI untuk mengkonfigurasinya. caranya yaitu :


Konfigurasi Router memakai CLI


Klik Device Router > masuk tab CLI > lalu ketikkan scrib menyerupai berikut ini.

         --- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!

--konfigurasi yang menghubungkan router dengan server—

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int f1/0
Router(config-if)#ip add 126.16.10.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet1/0, changed state to up

--konfigurasi yang menghubungkan router dengan clien-- 


Router(config-if)#ex
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 172.15.10.1 255.255.255.240
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#ex
Router(config)# 


4. Langkah ke-4

Tes web server

Setelah router berhasil di konfigurasi, kita lakukan tes web server yang sudah di konfigurasi pada langkah ke-2 tadi. Apakah sudah berhasil atau belum? Caranya :
Klik device Server > masuk tab Desktop > klik Web Browser > kemudian masukkan IP DNS Server dan atau Domain. Jika berhasil maka jadinya akan menyerupai berikut.

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2

Kamu harus mengkonfigurasi routernya dulu biar web server sanggup diakses, atau dites berhasil atau tidaknya. Jika router belum di konfigurasi maka web server yang sudah dibentuk tidak akan sanggup di cek walaupun konfig web server benar.


5. Langkah ke-5
Konfigurasi Client.
Setelah konfigurasi pada device server rampung, kini kita konfigurasi Clientnya. Pada konfigurasi client kali ini hanya ada 1 konfigurasi yang dilakukan yaitu konfigurasi IP Address, caranya yaitu :


  • Konfigurasi IP Address Client
Klik Device Client > masuk tab Desktop > Masukkan IP

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2

Untuk Client yang lainnya caranya sama, silahkan gunakan IP yang belum terpakai pada rentang IP yang kau gunakan.


6. Langkah ke-6
Pengetesan
Setelah konfigurasi Server, Router dan Client selesai, kini kita tinggal tes apakan kongurasi yang dilakukan berhasil atau tidak. Ada 3 tes yang di lakukan yaitu :


  • Tes Ping
  • Tes Mengirim Paket
  • Tes Web Sever



  • Tes Ping
Klik Device yang akan melaksanakan ping > masuk tab Desktop > kemudian klik Command Prompt > kemudian ping IP. Jika berhasil maka jadinya akan menyerupai berikut.


Server ke Client

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2

Clent ke Client

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2



Ping Domain
Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2



  • Tes Mengirim Paket
Klik Add Simple PDU atau klik “P” pada keyboard > klik Device yang akan mengirim dan mendapatkan paket, kalau berhasil maka jadinya akan Successful menyerupai pada gambar berikut.

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2


  • Tes Web Sever
Langkah terakhir yaitu pastikan bahwa web server sudah berhasil, dengan mengeceknya pada browser.
Klik device Client > masuk tab Desktop > klik Web Browser > masukkan IP DNS Server dan atau Domain pada address kafetaria browser.

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2

Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part  Konfigurasi Topologi Bus di Cisco Packet Tracer part 2

Sekian tutorial dari saya kali ini yang membahas bagaimana cara konfigurasi topologi bus di cisco packet tracer plus Konfigurasi Router, DNS atau Web Servernya. Praktis bukan caranya!! Semoga sanggup menambah refrensi dari teman-teman. Jika artikel yang saya sampaikan kau suka monggo di share, saya akan bahagia sekali kalau artikel yang saya sampaikan sanggup disukai dan di share oleh teman-teman :).

Wassalamu’alaikum











Sumber http://waroungtkj.blogspot.com

Sistem Digital : Algoritma Dalam Perkalian, Algoritma Perkalian Booth, Dan Pembagian

Sistem Digital : Algoritma dalam Perkalian, Algoritma Perkalian Booth, dan Pembagian



Perkalian



Pengali (Multiplier) dan yang dikalikan (Multiplicand) diload ke dalam 2 register (Q and M). Register ke-3, register A juga diharapkan dan di-inisialisasi 0. Ada juga sebuah 1-bit, register C yang di-inisialisasi 0, yang menyimpan carry bit yang dihasilkan dari penambahan.


Algoritma



Operasi perkalian sbb ( lihat algoritmanya di gambar )


  • Control logic membaca bit dari multiplier, satu setiap saat. 
  • Jika Q0 = 1, maka multiplicand ditambahkan ke register A dan hasilnya disimpan di register A, dengan C bit dipakai untuk overflow.
  • Kemudian, semua bit dari register C, A dan Q digeser ke kanan 1 bit sehingga C bit ke An-1, A0 ke Qn-1 dan Q0 hilang.
  • Jika Q0 = 0, maka tidak ada penambahan, hanya pergeseran yang dilakukan.
  • Proses ini diulang untuk setiap bit dari multiplier (original)
  • Hasil dari perkalian 2n bit diperoleh di dalam register A dan Q.


Contoh



Perkalian dengan Algoritma Booth

Perkalian twos complement sanggup dilakukan dengan algoritma Booth. Multiplier dan multiplicand ditempatkan pada register Q dan M. Ada sebuah register 1 bit yang secara logik ditempatkan pada LSB dari Q (Q0) darn register Q dan diberikan label Q-1. Hasil dari perkalian akan muncul di register A dan Q.


Algoritma Booth



  • A dan Q-1 diinisialisasi 0. 
  • Control logic akan meng-scan bit dari multiplier satu bit setiap saat. Jika setiap bit diperiksa, bit di kirinya juga diperiksa 
  • Jika keduanya sama (1-1 atua 0- 0), semua bit dari register A, Q dan Q-1 digeser ke kanan 1 bit. 
  • Jika kedua bit berbeda, 1-0, A dikurangi dengan M. Jika 0-1, A ditambahkan dengan M. 
  • Kemudian, register A, Q dan Q-1 digeser ke kanan. 
  • Pergeseran ke kanan, LSB dari A, yaitu An-1 tidak hanya digeser ke kanan (An-2) tetapi juga tinggal tetap di An-1. Ini yang disebut dengan arithmetic shift, sebab mempertahankan bit tanda.


Contoh 7x3 : Algoritma Booth




Pembagian ( of unsigned binary integers )




Perhatikan gambar, menunjukkan sebuah teladan pembagian bilangan binary integer unsigned ( tidak bertanda ).

Pertama, bit dari dividend (yang dibagi) diperiksa dari kiri ke kanan, hingga himpunan dari bit-bit menunjukkan sebuah bilangan yang lebih besar atau sama dengan divisor (pembagi); ini menyatakan bahwa divisor sanggup membagi bilangan.

Sampai tahapan tersebut, 0 ditempatkan di quetiont (hasil bagi) dari kiri ke kanan. Ketika bit-bit tersebut >= divisor, sebuah bit 1 ditempatkan pada hasil bagi dan divisor dikurangkan dari partial dividend. Hasil diacu sebagai partial remainder.

Pembagian terus dilakukan sebagai siklus, dimana pada setiap siklus bit komplemen dari dividend ditambahkan ke partial remainders hingga hasil lebih besar atau sama dengan divisor. Kemudian divisor dikurangkan dari bilangan untuk menghasilkan partial remainder baru.

Proses dilanjutkan terus hingga semua bit dari dividend habis.


Algoritma Pembagian



Gambar berikut, menunjukkan algoritma yang berkaitan dengan proses pembagian yang panjang tersebut.


  • Divisor (pembagi) ditempatkan di register M, Dividend (yang dibagi) ditempatkan di register Q. Count = n (jumlah bit divisor)
  • Setiap langkah, register A dan Q di-shift ke kiri 1 bit.
  • M dikurangkan dari A untuk memilih apakah A membagi partial remainder (A < 0).
  • Jika (A < 0?), Q0 memperoleh sebuah bit 0 dan M harus ditambahakan ke A (untuk restore) nilai sebelumnya. Jika sebaliknya (A > = 0), Q0 mendapat bit 1
  • Count = count – 1 dan proses dilanjutkan sebanyak n langkah
  • Pada akhirnya, quotient (hasil bagi) berada di register Q dan sisa bagi berada di register A


Proses jalannya algoritma pembagian


Jalannya algoritma


Algoritma mengasumsikan bahwa divisor V dan dividend D yakni positif dan |V| < |D|. Jika |V| = |D|, maka quotient Q = 1 dan sisa baginya (remainder) R = 0. Jika |V| > |D|, maka Q = 0 dan R = D. 

Algoritma berjalan sebagai berikut :


  • Load bentuk twos complement dari divisor ke register M; yaitu register M yang berisi negatif dari divisor. Load dividend ke register A dan Q. Dividend harus diekspresikan sebagai 2n-bit bilangan positif. Contohnya: 4 bit 0111 menjadi 00000111 
  • Shift A, Q ke kiri 1 posisi bit 
  • Lakukan A = A – M. 
  • Jika hasilnya yakni nonnegatif (MSB dari A = 0) maka Q0 ß 1; Jika hasilnya negatif (MSB dari A = 1), maka Q0 ß 0 dan lalu nilai A dikembalikan ke semula (A = A + M) 
  • Ulangi langkah 2 hingga 4 sebanyak posisi bit di Q 
  • Sisa bagi di A dan hasil bagi di Q

Sumber http://wikiwoh.blogspot.com

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...