Sunday, March 18, 2018

√ Rumah Adab Panjalin, Warisan Sunda Kuno Majalengka

Setiap kawasan di Indonesia tentu mempunyai rumah budpekerti masing-masing, begitupun di sekitar Karesidenan Cirebon khususnya Majalengka terdapat rumah budpekerti peninggalan kebudayaan masyarakat Sunda kuno yaitu Rumah Adat Panjalin. Rumah budpekerti Jawa Barat paling umum ialah rumah Panggung, namun rumah budpekerti Panjalin agak sedikit berbeda dari rumah panggung suku Sunda kebanyakan. Karena penasaran, aku pun mencoba pergi mengunjungi TKP untuk melihatnya.

Kami berangkat dari sentra kota Majalengka menuju arah Sumberjaya lewat Jatiwangi. Rumah budpekerti Panjalin terletak di Desa Panjalin Kidul RT 1  RW 5 Kecamatan Sumberjaya, sekitar 24 dari kota Majalengka. Ada dua rute yang sanggup ditempuh yaitu lewat jalur Jatiwangi atau lewat Rajagaluh. Baca juga: Sejuknya perkebunan teh Sadarehe

Jalanan hari itu cukup padat sebab masih long weekend menyambut puasa Ramadhan. Dari jalan raya Jatiwangi sebelum Pasar Sumberjaya sebelah kiri akan ada gapura bertuliskan gerbang masuk Desa Panjalin. Kami kemudian belok kiri dan menyusuri jalan tersebut hingga hingga di percabangan bersahabat balai desa dan masjid. Dari pertigaan tersebut kemudian belok kiri dan mentok ada gang, masuk saja ke dalam, Rumah budpekerti Panjalin memang berada di gang sempit. Kalau anda bingung, Tanya saja ke warga sekitar niscaya akan mengatakan jalannya.
Rumah Adat Panjalin


Ruangan dibagi dua
Beberapa meter kemudian di samping kanan jalan maka akan ketemu rumah budpekerti tersebut. Rumah budpekerti ini berada di sekitar rumah-rumah penduduk dan kini dipagari. Sekilas rumah budpekerti Panjalin bertipe rumah panggung dan menyerupai lumbung padi. Rumah panggung ini berukuran 9 x 9 m dengan 16 tiang penyangga dari kayu di bawahnya. Kayu penyangga rumah cukup tinggi berbeda dengan penyangga rumah budpekerti Sunda pada umumnya. Atap rumah ini dulunya memakai rumbia namun kini diganti dengan genteng. Baca juga: Mau berenang di mata air Telaga Nilem?
Pintu masuk rumah cuma satu

Kayu pondasi rumah
Dinding rumah terbuat dari kayu dan sebagian dari bilik anyaman bambu. Lantai nya memakai anyaman bambu juga. Terdapat satu pintu dan satu tangga untuk masuk ke dalam rumah Panjalin. Ruangan dibagi menjadi dua yang dibatasi oleh pintu dan dinding kayu. Nampknya belum banyak orang yang tiba mengunjungi objek wisata budaya ini kecuali beberapa masyarakat yang ingin berziarah.

Konon rumah budpekerti ini dibangun oleh Eyang Sanata, yang merupakan keturunan Talaga. Beliau juga berbagi agama Islam di kawasan ini, namun bukti otentik rumah budpekerti Panjalin sebagai peninggalan Islam masih belum ada. Kini rumah budpekerti Panjalin diurus oleh keturunan Raden Sanata. Bagi yang ingin tau silahakn tiba saja ke sana, gratis ko ga bayar. Baca juga: Main ke kebun teh Taraju yuk!

Sumber http://www.gurugeografi.id

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...