INFODES - Presiden Joko Widodo berkomitmen mengalokasikan dana operasional untuk kepala desa dan akan menyederhanakan format laporan pertanggung tanggapan dana desa.
Sumber http://risehtunong.blogspot.com
Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika memperlihatkan aba-aba dalam Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa se-Indonesia di Senayan, Jakarta, Rabu (10/4).
Ia menjelaskan bahwa total anggaran dana desa yang sudah digelontorkan semenjak tahun 2015-2019 sebesar Rp 257 Triliun artinya kepala desa mempunyai tanggungjawab yang besar dalam setiap penggunaan anggaran yang ada di desa untuk banyak sekali bentuk pembangunan ibarat jalan desa, embung, BUMDes dan lain-lain.
"Sehingga diharapkan juga dana operasional untuk kepala desa, sehingga mengontrol, mengawasi, penggunaan dana desa dilapangan betul-betul dapat efektif. Jangan hingga nanti tidak ada dana operasional, dicari-cari dengan jurus penyelewengan. Lebih manis yang legal, yang sudah kita tentukan dengan hukum yang ada itu akan lebih baik," terangnya.
Untuk besaran jumlahnya akan dirumuskan lalu dengan Kementerian Keuangan.
Selain mengenai dana operasional, Presiden Joko Widodo juga merespon banyaknya keluhan perihal rumitnya pembuatan laporan pertanggungjawaban dana desa. Untuk itu, pihaknya akan menyederhanakan format laporan tersebut.
"Laporan juga akan disederhanakan, nanti Mendes bersurat ke Menkeu. Kita tahu kepala desa kan pendidikannya macam-macam, jadi laporan itu tidak usah tebal-tebal, ruwet-ruwet, jikalau saya orientasinya bukan prosedur, saya orientasinya hasil. Lha akibatnya sudah terang ada kan, laporan hanya bersifat administratif, prosedur," ungkapnya.
Dalam program tersebut, Presiden Jokowi juga memperlihatkan apresiasinya kepada para kepala desa. Dirinya mengakui kerja keras dari para kepala desa yang kerja hingga 24 jam. Dan semua kerja kerasnya terlihat dari capaian yang sudah dilakukan di desa diantaranya 191 ribu kilometer jalan desa, 24 ribu unit posyandu, 50 ribu unit PAUD, 8900 pasar desa, 58 ribu unit irigasi, 1,1 juta meter jembatan, yang kesemuanya itu dibangun dari dana desa.
"Membangun desa artinya membangun Indonesia. Dan bapak/ibu (kades) sekalian yaitu presidennya desa.
Total alokasi anggaran dana desa Rp 257 Triliun anggaran yang diberikan pada desa, dan saya pastikan anggarannya akan naik terus kedepannya," ujarnya.
Selain itu, dirinya menjelaskan bahwa kunci kemajuan desa ada dua. Pertama kepemimpinan yang menguasai tata kelola dan inovasi. Kedua memperhatikan kualitas Sumber Daya Manusia.
"Kedepan dana desa akan difokuskan ke ekonomi dan inovasi. Berikan suntikan semoga produk berkualitas dan mempunyai daya saing. Dorong semoga kemasannya baik, mengangkat dari desa ke market place nasional lalu pasar global," pesannya. (diolah dari sumber kemendes PDTT)
No comments:
Post a Comment