Wednesday, February 28, 2018

Proses Pengolahan Ikan Asap

Ikan bukanlah hal yang abnormal bagi kita khususnya masyarakat Indonesia lantaran hampir tiap hari kita bisa makan ikan segar, terlebih tempat saya yang terletak di Pulau Sabang, ikan segar sangat gampang didapat baik dengan cara memancing sendiri maupun membeli pada penjual atau pribadi pada nelayan yang gres pulang dari laut.

Ikan merupakan materi makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan materi makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menimbulkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu materi mentahnya.

Tanda ikan yang sudah busuk:
-  mata suram dan tenggelam;
-  sisik suram dan gampang lepas;
-  warna kulit suram dengan lendir tebal;
-  insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
-  dinding perut lembek;
-  warna keseluruhan suram dan berbau busuk.

Tanda ikan yang masih segar:
-  daging kenyal;
-  mata jernih menonjol;
-  sisik besar lengan berkuasa dan mengkilat;
-  sirip kuat;
-  warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
-  insang berwarna merah;
-  dinding perut kuat;
-  anyir ikan segar.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, gampang didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh lantaran itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam badan ikan, sehingga tidak menawarkan kesempatan bagi basil untuk berkembang biak. Untuk mendapat hasil awetan yang bermutu tinggi diharapkan perlakukan yang baik selama proses pengawetan menyerupai : menjaga kebersihan materi dan alat yang digunakan, memakai ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada majemuk pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan

Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, menyerupai di negara Jepang dan Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang menawarkan efek kekal muda dan keinginan hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan banyak sekali cara dan rasa menimbulkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.

Ikan asap yakni hasil pengawetan ikan secara tradisional yang pengerjaannya merupakan campuran dari penggaraman (perendaman dalam air garam) dan pengasapan sehingga menawarkan rasa khas.

Berbagai cara penggasapan tergantung kepada faktor-faktor berikut :
a.    jenis ikan yang diasap;
b.    besar kecilnya ikan yang diasap.

BAHAN
1)    Ikan bandeng 6 kg
2)    Garam 1 kg
3)    Arang, serpihan kayu, atau serbuk gergaji secukupnya

ALAT
1)    Lemari asap (tungku, drum)
2)    Pisau
3)    Baskom

CARA PEMBUATAN
1)    Siangi ikan, cuci, dan kelompokkan berdasarkan ukuran;
2)    Masukkan garam ke dalam ½ liter air dan didihkan, kemudian dinginkan.
3)    Rendam ikan selama ± 15-20 menit, tiriskan, dan angin-anginkan sampai
permukaan kering;
4)    Ikat satu persatu kemudian :
a.  gantungkan dalam ruang pengasapan, dengan jarak masing-masing ± 1
cm atau;
b. gantung dengan ekor ke bawah dan kepala menghadap ke atas dengan memakai kaitan kawat, atau
c.  susun satu persatu di atas anyaman bambu, kemudian disusun dalam lemari pengasapan secara berlapis-lapis. Antara masing-masing lapisan diberi jarak kira-kira sama dengan rata-rata panjang ikan. Agar pengasapan merata ikan harus dibolak-balik.
 
5)    Siapkan materi bakar berupa arang dan potong-potong kayu di bawah ruang pengasap, kemudian bakar;

 
6)    Bubuhkan ampas tebu atau serbuk gergaji bertahap hingga timbul asap :
•  Panas diatur pada suhu ± 700 800 C. selama 2-3 jam (harus dijaga biar panas merata dan ikan tidak hingga hangus);
•  Panas diatur pada suhu ± 300 400 C selama 4 jam terus menerus. Hasil pengasapan ditandai dengan anyir harum yang khas dari ikan asap;7)    Keluarkan ikan asap dari lemari pengasapan kemudian bungkus atau kemas dalam kantong plastik.

Ciri-ciri khas ikan asap yang baik yakni :
a.  rupa dan warna: produk harus licin, mengkilat, dan berwarna coklat emas muda;
b. anyir dan rasa: produk menawarkan anyir atau aroma yang khas ikan asap (bau asap yang sedap dan merangsang selera);
c.  berair.

Dengan cara pengasapan pada suhu 700 800 C, ikan tahan usang disimpan hingga 1 bulan, dibandingkan dengan pengasapan pada suhu 200 300C (kurang dari 1 bulan) panas dibandingkan dengan pengasapan pada suhu 200 300C. (sampai 1 bulan).

Selain bandeng, ikan yang biasa diasap yakni ikan tembang, lemuru,
kembung, selar, tongkol, dan cakalang.

DAFTAR KEPUSTAKAAN :
1) Ikan asap. Jakarta : Dirjen Industri Kecil, Departemen Perindustrian, s.a.
2) Moeljanto. Pengasapan dan fermentasi. Jakarta : Penebar Swadaya, 1987.

Sekian postingan wacana Proses Pengolahan Ikan Asap, semoga menambah info bagi kita sehingga bisa mendorong timbulnya inspirasi bisnis gres yang sanggup kita kerjakan biar pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG yang ada didaerah saudara atau membeli buku terkait pengolahan ikan asap yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan

Sumber Artikel : http://shampankbie.blogspot.com

Sumber http://terapanteknologitepatguna.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...