Rumput (bahasa Inggris: grass) yakni flora pendek yang sering ada di halaman, pinggir jalan atau lapangan. Rumput dianggap sebagai gulma pengganggu tumbuhan bila berada di sekitar tumbuhan yang sengaja ditanam
Jenis tumbuhan rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan air yakni yang sanggup berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah berlangsungnya abrasi dan sanggup pula bermanfaat bagi hijauan makanan ternak. Rumput gajah merupakan alternatifnya.
Tanaman rumput-rumputan sanggup dipakai dalam perjuangan pengawetan tanah dan atau pencegahan abrasi dikarenakan :
a. Tanaman rumput-rumputan sanggup tumbuh dengan cepat sehingga dalam waktu pendek tanah telah sanggup tertutupi oleh tumbuhan tersebut secara rapat dan tebal.
b. Bagian atas dari tumbuhan (daun-daunan) bisa melindungi permukaan tanah dari percikan air hujan dan memperlambat fatwa permukaan.
c. Bagian bawah tumbuhan (perakaran) sanggup memperkuat resistensi tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air kedalamtanah.
Penanaman rumput gajah sanggup dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tumbuhan tahunan sehingga sanggup diperoleh manfaat secara maksimal. Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daun-daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah sanggup menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan.
Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah sanggup hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta enghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.
Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. Pada lahan tumpang sari, rumput gajah sanggup ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah longsor akhir erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, sanggup mencapai tinggi lebih dari 2 meter sehingga sanggup berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tumbuhan utama.
Rumput gajah dibudidayakan dengan pecahan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata sanggup Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bab vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran sanggup aktif menghisap air.
Cara Penanaman Rumput Gajah :
Pembersihan lahan
Pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada simpulan demam isu kemarau sehingga penanaman sanggup dilakukan pada awal demam isu hujan).
Pembuatan lubang-lubang tumbuhan dengan jarak tanam 60 x 100 cm.
Diperlukan 17.000 materi stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar.
Pemupukan :
Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan kemudian, dengan takaran masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya.
Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali sesudah 2 – 4 kali pemotongan.
Dapat juga dipakai pupuk sangkar sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan sesudah pemotongan.
Pemungutan Hasil (pemotongan) :
Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan sesudah tumbuhan berumur 60 hari, selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada demam isu hujan dan selang 60 hari pada demam isu kemarau. Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang tumbuhan yang terlalu pendek menjadikan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jikalau batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.
Peremajaan :
Dilakukan jikalau tumbuhan telah berumur 3 – 4 tahun sesudah tumbuhan sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan. Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tumbuhan gres pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tumbuhan gres tumbuh, sisa tumbuhan usang dibongkar sampai ke akar-akarnya.
Sekian postingan perihal Budidaya Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak, semoga menambah info bagi kita sehingga bisa mendorong timbulnya wangsit bisnis gres yang sanggup kita kerjakan semoga pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.
Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh Pertanian/Peternakan yang ada didaerah saudara atau membeli buku Budidaya Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan
Sumber Artikel : http://sutanmuda.wordpress.com
Sumber http://terapanteknologitepatguna.blogspot.com
Tanaman rumput-rumputan sanggup dipakai dalam perjuangan pengawetan tanah dan atau pencegahan abrasi dikarenakan :
a. Tanaman rumput-rumputan sanggup tumbuh dengan cepat sehingga dalam waktu pendek tanah telah sanggup tertutupi oleh tumbuhan tersebut secara rapat dan tebal.
b. Bagian atas dari tumbuhan (daun-daunan) bisa melindungi permukaan tanah dari percikan air hujan dan memperlambat fatwa permukaan.
c. Bagian bawah tumbuhan (perakaran) sanggup memperkuat resistensi tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air kedalamtanah.
Penanaman rumput gajah sanggup dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tumbuhan tahunan sehingga sanggup diperoleh manfaat secara maksimal. Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daun-daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah sanggup menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan.
Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah sanggup hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta enghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.
Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. Pada lahan tumpang sari, rumput gajah sanggup ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah longsor akhir erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, sanggup mencapai tinggi lebih dari 2 meter sehingga sanggup berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tumbuhan utama.
Rumput gajah dibudidayakan dengan pecahan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata sanggup Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bab vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran sanggup aktif menghisap air.
Cara Penanaman Rumput Gajah :
Pembersihan lahan
Pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada simpulan demam isu kemarau sehingga penanaman sanggup dilakukan pada awal demam isu hujan).
Pembuatan lubang-lubang tumbuhan dengan jarak tanam 60 x 100 cm.
Diperlukan 17.000 materi stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar.
Pemupukan :
Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan kemudian, dengan takaran masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya.
Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali sesudah 2 – 4 kali pemotongan.
Dapat juga dipakai pupuk sangkar sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan sesudah pemotongan.
Pemungutan Hasil (pemotongan) :
Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan sesudah tumbuhan berumur 60 hari, selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada demam isu hujan dan selang 60 hari pada demam isu kemarau. Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang tumbuhan yang terlalu pendek menjadikan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jikalau batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.
Peremajaan :
Dilakukan jikalau tumbuhan telah berumur 3 – 4 tahun sesudah tumbuhan sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan. Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tumbuhan gres pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tumbuhan gres tumbuh, sisa tumbuhan usang dibongkar sampai ke akar-akarnya.
Sekian postingan perihal Budidaya Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak, semoga menambah info bagi kita sehingga bisa mendorong timbulnya wangsit bisnis gres yang sanggup kita kerjakan semoga pengganguran di negeri kita berkurang dan ekonomi keluarga kita meningkat.
Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh Pertanian/Peternakan yang ada didaerah saudara atau membeli buku Budidaya Rumput Gajah Untuk Pakan Ternak yang dilengkapi gambar sehingga pada prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi lingkungan
Sumber Artikel : http://sutanmuda.wordpress.com
No comments:
Post a Comment