Tuesday, November 28, 2017

Kasus Fbi Yang Belum Terpecahkan Sampai Tahun 2011.

Setelah mempelajari mata kuliah Manajemen Proyek IT, aku jadi ingin tau wacana proyek IT pemerintah Amerika. Yang aku temukan benar-benar mengejutkan.

FBI, Federal Bureau of Investigation. Sebuah forum yang sering sekali muncul di film Hollywood, ternyata mempunyai track record yang jelek dalam proyek IT.


FBI mempunyai proyek IT berjulukan Virtual Case dan Sentinel. Virtual Case merupakan pengganti Sistem FBI Automated Case Support, yang merupakan software khusus untuk FBI yang dibentuk tahun 1970-an. Anda ingat layar hijau dalam film-film sains fiksi jaman dahulu? Ya, FBI ACS menyerupai mirip itu.

Tentu saja sebuah sistem yang ketinggalan jaman itu perlu diperbarui, sebab itu pada awal tahun 2000 FBI melelang proyek IT Virtual Case. Yang menerima tender yaitu Science Application International Corporation. Dengan asumsi bahwa proyek akan simpulan dalam kurun waktu tiga tahun dan membutuhkan dana $380 juta.

Tahun 2001 koding dimulai, lima tahun berlalu namun sistem ini masih belum selesai. Bahkan uang yang dikeluarkan sudah sekitar $170 juta. Molor, rugi, dan gagal.

Jadi, Director FBI, Robert Mueller 'minta' ke kongres untuk uang tambahan. Karena bagaimanapun juga FBI membutuhkan sistem itu. Dia melaksanakan itu bukan sekali, tapi tiga kali. Akhirnya kongres mengabulkan seruan dia, dan proyek gres Sentinel dimulai.

Tahun 2006 Lockheed Martin menang tender dan memulai proyek ini. Lockheed Martin merencanakan bahwa proyek ini terdiri dari 4 fase, memakan $450 juta, serta waktu pengerjaan 6 tahun.

Empat tahun kemudian, fase pengerjaan gres hingga 1.5. Masih ada 2.5 fase lagi, padahal uang yang dihabiskan sudah $421 juta, sementara waktu yang tersedia tinggal 2 tahun lagi.

Termasuk gagal juga kah proyek ini? Robert Mueller juga bingung, sebab itu beliau menyewa auditor IT berjulukan Mitre. Mitre memperkirakan proyek itu akan simpulan 6 tahun lagi dan menghabiskan dana $351 juta.


Untungnya Pak Robert menyewa dua orang 'Agile' untuk Jeff Johnson sebagai CEO, dan Chad Fulgrham sebagai CTO. Bapak Johnson menciptakan Scrum Studio di basement, mengurangi jumlah kontraktor dari 400 menjadi 40.

Hasilnya? Sistem Sentinel jadi pada Desember 2011, dengan pengeluaran 'hanya' $30 juta. Lulus uji coba pada Mei 2012, dan Go Public pada Agustus 2012.

Bayangkan, betapa parahnya imbas dari buruknya Manajemen Proyek TI. Bahkan negara dimana dunia IT berkembangpun mengalami pengalaman pahit menyerupai ini.

Birokrat dan politik memang berbahaya.
Sumber http://aldokelvianto.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...