Persoalan dan Ciri Statistika. Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam Anas Sudijono (2004:7) mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistika, yaitu; (1) permasalahan ihwal rata-rata (average), (2) permasalahan ihwal pemencaran atau penyebaran (variability atau dispersion), dan (3) permasalahan ihwal saling-hubungan (korelasi).
Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam bila kita ingin tahu apa masalah statistika yang bekerjsama itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak, telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average) dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya: seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara. Semua telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi dan muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.
Baca Juga : Statistik atau Statistika ?
Persoalan statistika lainnya yaitu apa yang dikenal dengan nama “dispersi” (dispersion) atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian muridnya dari kelas A yaitu lebih merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik akan mengharapkan kualitas bola lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya jangan ada perbedaan ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar antara bola lampu yang satu dengan lainnya, variabilitas kualitas bola lampu listrik itu semoga sekecill mungkin . Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak ragamnya”. Dalam kehidupan sehari-hari kita bahagia dengan sesuatu yang kaya variasinya sampai tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita mengusahakan semoga sesuatu itu tidak banyak variasinya, semoga variabilitasnya kecil.
Sebuah masalah lagi dari statistika yaitu masalah ihwal “korelasi” atau “asosiasi”, masalah hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa bila ada “bintang berekor” di langit maka akan murah sandang pangan; atau seorang guru akan berkata bahwa mereka cendekia dalam matematika juga akan cendekia dalam ilmu fisika.
Tiga masalah statistika : rata-rata, variabilita dan hubungan inilah yang merupakan masalah dasar statistik. Semua masalah tersebut sanggup dinyatakan dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya sanggup menganalisis lebih lanjut.Ketiga masalah ini sering dijumpai oleh para guru sekolah dasar.
Baca Juga : Mengapa Statistika Penting Bagi Guru SD ?
Menurut Anas Sudijono (2004:5),pada dasarnya statistika sebagai ilmu pengetahuan mempunyai tiga ciri khusus, yaitu:
a. Statistika selalu bekerja dengan angka atau bilangan (data kuantitatif). Dengan kata lain, untuk sanggup melakukan tugasnya statistikmemerlukan materi keterangan yang sifatnya kuantitatif.
Contoh: Pandai, Cukup, Kurang merupakan materi keterangan yang bersifat kualitatif mengenai prestasi berguru siswa. Untuk sanggup dianalisis secara statistik, data kualitatif tersebut harus dikonversikan menjadi data kuantitatif; misalnya: yang disebut siswa cendekia yaitu mereka yang nilainya 80-100, cukup= 60-79, kurang = 30-59.
b. Statistika bersifat bersifat objektif, artinya statistik selalu bekerja berdasarkan objeknya atau bekerja berdasarkan apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan dan ramalan yang dikemukakan didasarkan data angka yang dihadapi atau diolah, dan bukan berdasarkan pada subjektivitas atau imbas luar lainnya. Itulah sebabnya mengapa statistik sering dikatakan sebagai “alat penilai kenyataan”.
c. Statistika bersifat universal. Artinya ruang lingkup dan bidang garapan statistik tidaklah sempit dan sanggup dipakai dalam hampir semua cabang acara hidup insan
Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com
Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam bila kita ingin tahu apa masalah statistika yang bekerjsama itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak, telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average) dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya: seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara. Semua telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi dan muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.
Baca Juga : Statistik atau Statistika ?
Persoalan statistika lainnya yaitu apa yang dikenal dengan nama “dispersi” (dispersion) atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian muridnya dari kelas A yaitu lebih merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik akan mengharapkan kualitas bola lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya jangan ada perbedaan ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar antara bola lampu yang satu dengan lainnya, variabilitas kualitas bola lampu listrik itu semoga sekecill mungkin . Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak ragamnya”. Dalam kehidupan sehari-hari kita bahagia dengan sesuatu yang kaya variasinya sampai tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita mengusahakan semoga sesuatu itu tidak banyak variasinya, semoga variabilitasnya kecil.
Sebuah masalah lagi dari statistika yaitu masalah ihwal “korelasi” atau “asosiasi”, masalah hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa bila ada “bintang berekor” di langit maka akan murah sandang pangan; atau seorang guru akan berkata bahwa mereka cendekia dalam matematika juga akan cendekia dalam ilmu fisika.
Tiga masalah statistika : rata-rata, variabilita dan hubungan inilah yang merupakan masalah dasar statistik. Semua masalah tersebut sanggup dinyatakan dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya sanggup menganalisis lebih lanjut.Ketiga masalah ini sering dijumpai oleh para guru sekolah dasar.
Baca Juga : Mengapa Statistika Penting Bagi Guru SD ?
Menurut Anas Sudijono (2004:5),pada dasarnya statistika sebagai ilmu pengetahuan mempunyai tiga ciri khusus, yaitu:
a. Statistika selalu bekerja dengan angka atau bilangan (data kuantitatif). Dengan kata lain, untuk sanggup melakukan tugasnya statistikmemerlukan materi keterangan yang sifatnya kuantitatif.
Contoh: Pandai, Cukup, Kurang merupakan materi keterangan yang bersifat kualitatif mengenai prestasi berguru siswa. Untuk sanggup dianalisis secara statistik, data kualitatif tersebut harus dikonversikan menjadi data kuantitatif; misalnya: yang disebut siswa cendekia yaitu mereka yang nilainya 80-100, cukup= 60-79, kurang = 30-59.
b. Statistika bersifat bersifat objektif, artinya statistik selalu bekerja berdasarkan objeknya atau bekerja berdasarkan apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan dan ramalan yang dikemukakan didasarkan data angka yang dihadapi atau diolah, dan bukan berdasarkan pada subjektivitas atau imbas luar lainnya. Itulah sebabnya mengapa statistik sering dikatakan sebagai “alat penilai kenyataan”.
c. Statistika bersifat universal. Artinya ruang lingkup dan bidang garapan statistik tidaklah sempit dan sanggup dipakai dalam hampir semua cabang acara hidup insan
No comments:
Post a Comment