Monday, November 6, 2017

Contoh Makalah Penelitian Geografi

Pada umumnya insan bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber d Contoh Makalah Penelitian Geografi

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Pada umumnya insan bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang sanggup menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi insan ialah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat insan untuk melaksanakan banyak sekali kegiatan. Air sangat dibutuhkan oleh insan sebagai komponen terbesar dari badan manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan mempunyai kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud apabila insan dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya problem mengenai keadaan lingkungan hidup ibarat kemerosotan atau degradasi yang terjadi di banyak sekali daerah. Secara garis besar komponen lingkungan sanggup dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka sanggup dibentuk perumusan problem sebagai berikut:
  1. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
  2. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari problem lingkungan hidup?
  3. Bagaimana upaya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi problem lingkungan hidup?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu sanggup mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi problem tersebut.

1.4 Metodelogi Penulisan

Pada pembuatan makalah ini metode yang dipakai dalam mengumpulkan data dari internet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.

BAB 2
LANDASAN TEORI


2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik ialah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata hingga pada binatang dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme.

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
Biologi lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi ialah potongan dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan akrab dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi sanggup diartikan sebagai ilmu pengetahuan perihal hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi.
Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu insiden alami dan acara manusia. Secara alami merupakan insiden yang terjadi bukan lantaran disebabkan oleh sikap manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan insan yaitu degradasi ekosistem yang sanggup terjadi diberbagai bidang mencakup bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.

BAB 3
ANALISA LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan potongan dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan potongan dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari potongan spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan potongan dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya sanggup ditemui didaerah tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan orisinil Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga dikala ini hutan orisinil Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun.
Berdasarkan pada hasil penelitian gambaran landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam tempat hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, peristiwa yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat menerangkan telah terjadi 647 peristiwa dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan peristiwa banjir dan longsor.

BAB 4
MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP


Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
  1. Pencemaran Sungai dan laut
  2. Sungai dan bahari sanggup terkotori dari acara insan ibarat penggunaan materi logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa ibarat logam tidak sanggup dihancurkan. Di banyak sekali sektor industri dan rumah tangga ibarat pemakaian bahan-bahan dari plastik.
  3. Pencemaran Tanah
  4. Tanah sanggup mampu terkotori apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan materi pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemaran tanah juga sanggup disebabkan oleh sampah plastik lantaran pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

BAB 5
PENYEBAB DAN DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh sikap masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang mengakibatkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya acara masyarakat ibarat pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga sanggup mengurangi luas lahan lainnya.
Selain itu kerusakan hutan yang terjadi lantaran adanya penebangan dan kebakaran hutan sanggup mengakibatkan banyak binatang dan tanaman yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia masakan dan obat-obatan. Jumlah kerusakan tanaman dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung usang kalau dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang kalau masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut.

BAB 6
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP


6.1 Usaha Mengatasi banyak sekali Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi sanggup diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
  1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang sanggup maupun yang tidak sanggup diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
  2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka dibutuhkan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
  3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara sedikit demi sedikit terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
  4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara sedikit demi sedikit sanggup dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
  5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6.2 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam biar tetap lestari maka sanggup dilakukan perjuangan atau upaya sebagai berikut:
  1. Menjaga tempat tangkapan hujan ibarat tempat pegunungan yang harus selalu hijau lantaran daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
  2. Untuk mengurangi ajaran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka dibutuhkan pembuatan lahan dan sumur resapan.
  3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, perembesan air, dan keseimbangan lingkungan.
  4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air higienis oleh pemerintah.
  5. Sebelum melaksanakan pengolahan dibutuhkan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara eksklusif ke sungai.
  6. Adanya acara penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat acara lain.
  7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang mempunyai tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
  8. Memperbanyak penggunaan pupuk sangkar dan organik, dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
  9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk perjuangan pengendalian biar mempunyai nilai yang ekonomis.
6.3 Pengelolaan daur ulang Sumber Daya Alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan sanggup dikurangi dengan cara melaksanakan pengembangan perjuangan ibarat mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah, gotong royong sanggup dijadikan barang lain yang sanggup bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik.
Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalahlingkungan. Langkah-langkah yang sanggup dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan memakai konsep daur ulang ialah sebagai berikut:
  1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
  2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
  3. Dalam pengolahan limbah juga harus membuatkan penggunaan teknologi.
6.4 Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian tanaman dan fauna, upaya yang sanggup dilakukan ialah mendirikan tempat atau daerah dengan menunjukkan sumbangan khusus yaitu sebagai berikut:
  1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati.
  2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat sumbangan untuk hewanhewan langka biar tidak punah.
  3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat sumbangan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
  4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat sumbangan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya mencakup tanaman dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
BAB 7
PENUTUP


7.1 Kesimpulan
Penyebab terjadinya problem lingkungan hidup ialah adanya acara masyarakat ibarat pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang sanggup menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak tanaman dan fauna yang punah.

7.2 Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar biar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
  2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.

Sumber http://learnmine.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...