Tuesday, November 7, 2017

Cara Mengasuh Anak Berdasarkan Orang Kaya Dan Orang Miskin.

Anak orang kaya mempunyai apa yang disebut - The Sense of Entitlement.
Bisa menempatkan diri, tahu apa hak dia, dan tidak ragu-ragu untuk menyatakan itu.

Hal ini terjadi alasannya orang renta sering terlibat dengan aktifitas anak. Sering bertanya mengenai apa yang mereka lakukan di sekolah, diajarin apa saja oleh Pak/Bu Guru.

Mereka juga akan concern dengan karya yang dibentuk anaknya, contohnya "Wah, gambar kau anggun ya?". Yang ditindak lanjuti dengan les atau kursus terkait.



Orang renta ini juga akan mengharapkan anaknya untuk merespon pertanyaan mereka. Bernegosiasi, atau bertanya kembali kepada orang tua. Sehingga anak akan lebih terbuka terhadap orang tua.

Di dunia sekolah atau kerja anak menyerupai ini tidak malu-malu untuk bertanya bahkan cenderung dianggap tidak sopan atau sombong.

Seperti Oppenheimer nanya ke dosen kalkulusnya, "Kok Bapak ngajarnya kaya gini?".
Yang dijawab oleh dosennya, "Ga semua orang punya talenta matematik cuk." -> Original: "Some people just don't have the intellectual firepower to be mathematician". Sayangnya professor itu ga tau jika sebenarnya Oppenheimer andal kalkulus.

Sisi positifnya alasannya ia lebih proaktif, ia akan mempunyai peluang lebih besar dalam mendapat apa yang ia mau. Praktis bergaul dengan siapapun (termasuk yang lebih tua) dan mempunyai teamwork yang bagus.

Sementara itu anak dari orang miskin diajari dengan sistem "Accomplisment of natural growth."
Yang pada pada dasarnya membiarkan anak lepas begitu saja, atau dalam bahasa kerennya. Hidup mandiri.

Jangankan ingin tau wacana apa yang mereka lakukan di sekolah. Mereka mungkin tidak peduli wacana karya yang anak mereka buat. Atau dengan kata lain mereka bilang, "Paling mereka cuma cari perhatian"

Urusan mendidik itu urusan sekolah (urusan guru) dan yang penting saya bayar (saya sudah cape-cape kerja cari duit). Anak harus hidup mandiri, alasannya waktu kecil saya juga menyerupai itu.

Hubungan yang terjadi antara anak dan orang renta biasanya tertutup, tidak saling mengetahui satu sama lain.Tentu saja dalam hati mereka saling menyayangi.

Gaya asuh menyerupai ini menciptakan anak tumbuh menjadi lebih mandiri. Mereka ga mudah ngeluh, lebih sopan, dan lebih kreatif dalam memakai waktunya sendiri.

Kadang mereka terlihat kurang percaya diri atau minder. Meskipun dalam mudah kehidupan sehari-hari mereka mandiri. Ibaratnya dilepasin dimana aja dapat 'hidup'.

Ini sebenarnya terkait dengan perdebatan Nature vs Nurture (Dari lahir atau dari asuhan). Tidak peduli ia jenius semenjak lahir, namun bila didikannya menyerupai itu maka sifat anak akan terbentuk menyerupai itu.

Kata-kata orang renta yang kaya dan miskin disini memang tidak dapat dipukul rata, tapi rata-rata memang demikian.

Sumber artikel ini dari Penelitian Annette Lareau, seorang sosilog yang saya baca dari buku Outliers oleh Malcolm Gladwell bab -The Trouble With Geniuses, Part 2-.
Sumber http://aldokelvianto.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...