Bagaimana cara memotivasi orang lain? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sulit dijawab.. Relatif sulit. Karena itu para hebat pun mempunyai teorinya masing-masing. Teori itu berjulukan Teori Motivasi.
Teori Motivasi ini biasanya berkaitan dengan dunia kerja, tapi kita juga sanggup mengambil pesan yang tersirat dari tiap teori motivasi yang ada. Betul tidak?
Ada tiga teori motivasi yang terkenal, diantaranya:
Maslow's Hierarchy of Needs.
Pada segitiga dibawah (bukan iluminati loh ya) terdapat aneka macam kebutuhan yang orang ingin raih dalam hidupnya.
Maslow beropini bahwa jikalau kebutuhan yang dibawah belum terlaksana, orang ga tertarik buat mikirin kebutuhan yang diatas.
Ini artinya bila kita ingin memotivasi orang lain, kita harus memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Contohnya:
- Nyari sesuap nasi saja sulit, bagaimana mau aktualisasi diri?
- Doni merupakan orang yang kaya, punya banyak teman dan pasangan, serta dihormati di organisasinya. Karena kebutuhan yang ingin dipenuhinya kini bukanlah ngisi perut atau mencari pacar, sulit bagi Doni buat tidak percaya diri dan ingin mengaktualisasikan dirinya. Berbeda dengan Fulan yang suka resah tiap malam minggu.
Hezberg's Motivation-Hygiene.
Mirip dengan Maslow, Herberg's (Bukan Heisenberg) menpunyai gagasan mengenai faktor yang ingin dipenuhi tiap orang. Faktor itu yakni faktor kebersihan (Hygiene).
Faktor kebersihan merupakan faktor yang harus dipenuhi dalam lingkungan kerja, ibarat bayaran yang pas, kopi atau teh hangat dalam kantor, ataupun hubungan baik dengan si bos.
Hezberg's beropini jikalau faktor ini bukan berarti memotivasi seseorang, tapi seandainya faktor kebersihan ini hilang, orang ga termotivasi untuk melaksanakan hal "lebih". Seperti berprestasi, mendapat pengakuan, atau kemajuan karir.
McGregor's Theory X and Theory Y
Kali ini teori motivasi untuk bos atau manajer. Pada dasarnya ada dua jenis bos/manajer.
X dan Y. (Bukan XY Kids ataupun seri Pokemon terbaru)
Bos yang menganut teori X akan menganggap anak buahnya itu sulit dipercaya dan ga bersemangat.
Sementara bos yang menganut teori Y akan menganggap anak buahnya itu semangat kerja dan sanggup dipercaya.
Dampak dari bos penganut teori X, si bos akan terus mengawasi (micro-manage) karyawan atau anggota tim-nya. Bos ibarat ini terus ingin tahu apa yang kau lakukan dan yang kau lakukan itu termasuk produktif.
Sementara bos penganut teori Y akan memperlihatkan kebebasan kepada karyawannya sebebas-bebasnya. Bos Y akan mengaggap pekerjaan yang karyawannya lakukan itu bukan paksaan melainkan salah satu bentuk aktualisasi diri. Sehingga pekerjaan yang mereka kerjakan niscaya dikerjakan dengan serius tanpa perlu ia awasi. Sumber http://aldokelvianto.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014
Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...
-
update frekuensi dan simbol rate Radar Cirebon TV di satelit ChinaSat 11 terbaru. Saluran Radar Cirebon TV menambah daftar channel yang ada...
-
Tentang Menentukan Luas tempat Trapesium - Trapesium yakni bangkit datar segiempat yang mempunyai sempurna sepasang sisi yang sejajar. U...
-
Kali ini kita bahas sedikit perihal Angin Gunung (Katabatik) dan Angin Lembah (Anabatik). Kedua angin tersbeut merupakan tipe angin lokal y...
No comments:
Post a Comment