Wednesday, August 16, 2017

√ Teladan Latar Belakang Ptk :“Upaya Meningkatkan Hasil Mencar Ilmu Ipa Bahan Pokok Sifat-Sifat Cahaya Pada Siswa Kelas V Sdk Watuneso Melalui Penerapan Metode Eksperimen”.

Contoh Latar Belakang PTK :“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya pada Siswa Kelas V SDK Watuneso Melalui Penerapan Metode Eksperimen” - Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Fenomena tersebut menjadikan adanya persaingan dalam banyak sekali bidang kehidupan, salah satu diantaranya bidang pendidikan. Untuk mencetak sumber daya insan (SDM) yang berkualitas diharapkan adanya peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan ialah perjuangan yang disengaja dan berkala untuk membantu meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa semoga bermanfaat bagi kepentingan hidupnya. Banyak cara yang sanggup dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, salah satunya ialah perbaikan proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran sebagai bab dari proses pendidikan, sering mendapat beberapa duduk perkara yang menjadi penghambat majunya pendidikan. Diantaranya ialah kurangnya motivasi berguru siswa, yang berakibat pada rendahnya hasil belajar, sehingga berakibat pada rendahnya mutu lulusan sekolah. Hal ini merupakan duduk perkara yang harus dicarikan solusinya.

Solusi yang harus dicarikan bagaimana guru bertanggu tanggung jawab atas tugasnya yang berupaya merangsang motivasi berguru siswa dan berupaya pula menguasai bahan pelajaran serta taktik yang lebih efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu taktik seorang guru untuk meningkatkan motivasi siswa dan hasil berguru siswa ialah penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

Penggunaan metode mengajar yang tepat, merupakan suatu alternatif mengatasi duduk perkara rendahnya daya serap siswa terhadap pelajaran Ipa, guna meningkatkan mutu pengajaran. Penerapan suatu metode pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan, keefesienan dan kecocokannya dengan karakteristik bahan pelajaran serta keadaan siswa yang mencakup kemampuan, kecepatan belajar, minat, waktu yang dimiliki dan keadaan sosial ekonomi siswa sebagai obyek.

Pembelajaran di sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran IPA, terkadang guru masih menemukan duduk perkara yakni kurangnya minat siswa dalam mempelajarinya alasannya dalam pembelajaran IPA selama ini identik dengan pembelajaran yang didominasi kegiatan menghafal. SDK Watuneso merupakan sekolah yang mempunyai duduk perkara dalam proses pembelajaran IPA selama ini, dimana dalam pembelajaran IPA, guru masih menerapkan pembelajaran konvensional. Hal ini menjadikan siswa tidak bisa membuatkan pemahaman IPA yang seharusnya gampang bila dalam pembelajaran menerapkan metode yang tepat, contohnya metode eksperimen. penerapan metode eksperimen mengharapkan siswa secara eksklusif aktif dalam kegiatan melihat fenomena-fenomena alam yang merupakan bab dari IPA. Beberapa duduk perkara pembelajaran di atas, menjadikan pembelajaran IPA kurang begitu menarik bagi siswa.

Berdasarkan data perolehan nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) siswa kelas V SDK Watuneso tiga tahun terakhir, mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang relatif rendah. Begitu pula data perolehan nilai tes formatif IPA di kelas V SDK Watuneso tahun pedoman 2013/2014 masih banyak siswa yang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu minimal 70% siswa memperoleh nilai ≥ 70. Jumlah 32 siswa kelas V hanya 17 siswa yang memperoleh nilai ≥ 70, atau hanya 53,12% yang tuntas belajar, sedangkan 15 siswa lainnya atau 46,88% masih berada di bawah ketuntasan belajar, kesannya mereka harus berguru remedial. Untuk mengatasi hal ini metode eksperimen perlu dicobakan dalam pembelajaran IPA alasannya dalam pelaksanaannya siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Pengalaman siswa dikala melaksanakan kegiatan eksperimen sanggup menumbuhkan motivasi tersendiri untuk berguru lebih baik sehingga tujuan pembelajaran dan sasaran KKM secara klasikal sanggup tercapai.

Metode eksperimen sanggup diartikan sebagai suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum. Dengan penerapan model pembelajaran tersebut diharapkan sanggup memperlihatkan nuansa gres dalam kinerja guru dalam mengoptimalkan kegiatan berguru siswa sehingga kemampuan untuk memahami dan membuatkan bahan pelajaran pada siswa meningkat dan pada akhirnya hasil berguru siswa juga akan meningkat.

Berdasarkan uraian tersebut penulis akan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya pada Siswa Kelas V SDK Watuneso Melalui Penerapan Metode Eksperimen”.

Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...