Sunday, August 20, 2017

√ Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 - Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan alasannya ialah adanya banyak sekali tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal

a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.

b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila mempunyai kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak mempunyai kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang dibutuhkan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta banyak sekali fenomena negatif yang mengemuka.

a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.

b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan mempunyai kesiapan untuk bekerja.

c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban penerima didik terlalu berat, kurang bermuatan karakter.

d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.

e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan sanggup terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan contoh pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada penerima didik.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran eksklusif menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju sikap khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari perjuangan sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan memutuskan standar kompetensi lulusan menurut kesiapan penerima didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan menyebarkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi

Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua penerima didik Indonesia hanya bisa menguasai pelajaran hingga level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).

Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk penerima didik kelas 2 Sekolah Menengah Pertama juga menawarkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% penerima didik Indonesia hanya bisa mencapai level menengah, sementara contohnya di Taiwan hampir 50% penerima didiknya bisa mencapai level tinggi dan advance.

Untuk bidang IPA, pencapaian penerima didik kelas 2 Sekolah Menengah Pertama juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menawarkan bahwa lebih dari 95% penerima didik Indonesia hanya bisa mencapai level menengah, sementara hampir 40% penerima didik Taiwan bisa mencapai level tinggi dan lanjut (advanced).

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menawarkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama menyerupai yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% penerima didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya bisa mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% penerima didik Taiwan bisa mencapai level tinggi dan advance.

Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menawarkan bahwa soal-soal yang dipakai untuk mengukur kemampuan penerima didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

- low mengukur kemampuan hingga level knowing
- intermediate mengukur kemampuan hingga level applying
- high mengukur kemampuan hingga level reasoning
- advancemengukur kemampuan hingga level reasoning with incomplete information.

Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi penerima didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan penerima didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional.

Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...