Contoh Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (1) - Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penelitian. Berdasarkan hasil tes awal dan pengamatan awal di lokasi penelitian mendorong penulis memutuskan penerapan penerapan pendekatan pendidikan Matematika Realistik (PMR) sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil mencar ilmu pecaha pada siswa kelas V SDI Bhoanawa 2.
Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran kepingan dengan pendekatan PMR pada Siklus I menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PMR belum tepat dilaksanakan sesuai dengan rancangan perbaikan pembelajaran yang telah disusun. Guru memberikan tujuan pelajaran yang akan dicapai, sudah memberi motivasi mencar ilmu kepada siswa, ada siswa kurang aktif pada dikala diskusi kelompok. Kekurangan guru yaitu masih kurang efektifnya bimbingan terhadap kegiatan pembelajaran siswa dan diskusi kelompok untuk mengerjakan soal-soal dalam LKS.
Secara umum, rata-rata hasil analisis observasi kegiatan guru pada proses pembelajaran siklus I mencapai 89,81. Sedangkan rata-rata observasi kegiatan siswa mencapai 84,72. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator kinerja dari segi proses pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang ditetapkan namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya alasannya yaitu nilai rata-rata hasil tes siklus I gres mencapai 64,4 sehingga belum sesuai harapan. Selain problem nilai rata-rata yang rendah, masih banyak siswa yang belum tuntas belajar. Ketuntasan hasil tes Siklus I hanya mencapai 37,4%.
Berdasarkan kenyataan ini, peneliti melaksanakan tindakan lanjutan ke siklus 2. Siklus 2 dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Selanjutnya menurut observasi pelaksanaan pembelajaran siklus 2 diketahui bahwa rata-rata kegiatan siswa sebesar 93,06, rata-rata kegiatan guru sebesar 94,44 dan Nilai rata-rata hasil Tes siklus II sebesar 78,8. Berdasarkan hasil ini diputuskan untuk berhenti melaksanakan tindakan.
Berdasarkan Refleksi atas analisis data secara keseluruhan diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata siswa semenjak Tes Awal, Tes Siklus I dan Tes Siklus II. Peningkatan Nilai rata-rata ini sanggup ditunjukan dalam bentuk Tabel sebagai berikut.
Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran kepingan dengan pendekatan PMR pada Siklus I menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PMR belum tepat dilaksanakan sesuai dengan rancangan perbaikan pembelajaran yang telah disusun. Guru memberikan tujuan pelajaran yang akan dicapai, sudah memberi motivasi mencar ilmu kepada siswa, ada siswa kurang aktif pada dikala diskusi kelompok. Kekurangan guru yaitu masih kurang efektifnya bimbingan terhadap kegiatan pembelajaran siswa dan diskusi kelompok untuk mengerjakan soal-soal dalam LKS.
Baca Juga: Contoh Latar Belakang Penelitian Tindakan Kelas: Penggunaan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan Pada Siswa kelas III SDI Welamosa Kecamatan Wewaria Tahun Pelajaran 2014 / 2015
Secara umum, rata-rata hasil analisis observasi kegiatan guru pada proses pembelajaran siklus I mencapai 89,81. Sedangkan rata-rata observasi kegiatan siswa mencapai 84,72. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator kinerja dari segi proses pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang ditetapkan namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya alasannya yaitu nilai rata-rata hasil tes siklus I gres mencapai 64,4 sehingga belum sesuai harapan. Selain problem nilai rata-rata yang rendah, masih banyak siswa yang belum tuntas belajar. Ketuntasan hasil tes Siklus I hanya mencapai 37,4%.
Berdasarkan kenyataan ini, peneliti melaksanakan tindakan lanjutan ke siklus 2. Siklus 2 dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Selanjutnya menurut observasi pelaksanaan pembelajaran siklus 2 diketahui bahwa rata-rata kegiatan siswa sebesar 93,06, rata-rata kegiatan guru sebesar 94,44 dan Nilai rata-rata hasil Tes siklus II sebesar 78,8. Berdasarkan hasil ini diputuskan untuk berhenti melaksanakan tindakan.
Berdasarkan Refleksi atas analisis data secara keseluruhan diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata siswa semenjak Tes Awal, Tes Siklus I dan Tes Siklus II. Peningkatan Nilai rata-rata ini sanggup ditunjukan dalam bentuk Tabel sebagai berikut.
Tabel 4.13
Peningkatan Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata | |
Tes Awal | 58,15 |
Siklus I | 64,4 |
Siklus II | 78,8 |
Selain peningkatan nilai rata-rata, jumlah penerima didik yang tuntas (ketuntasan) meningkat dari Siklus I ke Siklus II. Adapun peningkatan ketuntasan mencar ilmu sanggup ditunjukan pada Tabel 4.14 sebagai berikut.
Tabel 4.14
Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa
Ketuntasan | Persentase Ketuntasan | |
Tes Awal | 8 | 29,63% |
Siklus I | 10 | 37,04% |
Siklus II | 27 | 100,00% |
Baca Juga: Pentingnya Menulis Karya Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas
Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik mensyaratkan kegiatan guru dan siswa serta antar siswa. Hasil pelaksanaan pendekatan Pendidikan Matematika realistik dengan baik berhasil meningkatkan kegiatan siswa dalam pembelajaran. Adapun peningkatan kegiatan Guru sanggup digambarkan dalam bentuk Tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15
Peningkatan Aktivitas Guru
Aktivitas Guru | |
Siklus I | 89,81 |
Siklus II | 94,44 |
Peningkatan kegiatan guru mengelola pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik di atas juga menjadikan peningkatan kegiatan siswa dalam pembelajaran. Peningkatan kegiatan siswa dalam Pembelajaran sanggup dinyatakan dalam Tabel 4.16 di bawah ini.
Tabel 4.16
Peningkatan Aktivitas Siswa
Aktivitas Siswa | |
Siklus I | 84,72 |
Siklus II | 93,06 |
No comments:
Post a Comment