Permainan Tradisional Anak Ngada: “Juru dan Fenomena Matematisnya-Pada perkampungan di kawasan Bajawa Nusa Tenggara Timur, sering dijumpai bawah umur bermain banyak sekali permainan tradisional. Salah satu permainan anak Bajawa yang sanggup dipakai dalam pembelajaran matematika ialah permainan yang dalam bahasa kawasan setempat dinamakan "Juru'. Alat yang dipakai untuk permainan ini sangat sederhana hanya sepotong kayu untuk menggaris area permainan pada permukaan tanah yang datar.
Kalau dilihat dari cara bermainnya, permainan "juru" (beberapa kawasan lainnya disebut : jedhe leke) permainan ini seakan-akan dengan engklek. Permainan ini dimulai dengan memilih siapa pemain pertama dengan cara melaksanakan apa yang disebut “Hoepilang Hoepilang ” dan atau “suit”. Selanjutnya, langkah-langkah permainannya ialah sebagai berikut: Pemain pertama melempar kerikil pada kotak nomor 1. Pemain pertama menginjak kotak nomor 2,3,4 dan seterusnya dengan menggantungkan salah satu kakinya. Pada kotak ke 5 posisi kedua kaki menginjak tanah selanjutnya, pemain mengambil kerikil pada kotak nomor 1 dan kembali ke pososi awal. Pemain akan diganti dengan pemain lain apabila kerikil yang di lemparkan keluar dari garis atau menyentuh garis atau kaki pemain menyentuh garis. Pemain pertama akan mendapat bintang dan menggambarkan bintang tersebut dan lalu akan menjadi rumahnya yang hanya bisa diinjak oleh pemiliknya.
Permainan sangat penting dipakai dalam pembelajaran matematika. Jenis permainan yang dipakai dalam pembelajaran matematika haruslah yang mempunyai fenomena-fenomena yang terkait dengan materi/konsep matematika yang akan dipelajari oleh anak-anak. Permainan "Juru" mempunyai fenomena matematis dan juga fenomena abjad tertentu.
Fenomena Matematis:
Ketepatan kaki pada waktu menempatkan kaki pada angka yang sudah ditentukan. Misalnya: kerikil pertama dilemparkan ke kotak nomor 1dan demikian seterusnya. Meskipun waktu itu area permainan tidak beri angka.Selain itu, pada gambar area bermain terdapat bentuk geometri,bentuk persegi panjang, persegi empat, setengah lingkaran.
Kemampuan Matematika yang dikembangkan:
Siswa mamapu mengenal konsep bilangan/angka (penjumlahan dan pengurangan), konsep geometri, konsep memperkirakan dan konsep ukuran anak usia dini. Permaianan ini membantu guru untuk penanaman awal konsep-konsep matematika tersebut.
Fenomena Karakter:
Hoempilang dan suit : Sabar, antri, jujur
Adanya hukum permainan : taat aturan
Kerja keras untuk tidak keluar dari permainan: teliti
Teridentifikasinya fenomena matematis dan fenomena abjad pada permainan "Juru" maka permainan ini bisa dipakai dalam pembelajaran matematika berbasis abjad dan permainan ini sanggup dijadikan konteks sebagai starting point dalam pengembangan konsep-konsep yang disebutkan. Permainan ini sanggup juga dipakai sebagai apersepi dalam pembelajaran konsep-konsep yang disebutkan sebelumnya.
Baca juga: Permainan Tradisional : “Dha’o Bure” atau "Mae Watu" dan Fenomena Matematisnya
Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com
Kalau dilihat dari cara bermainnya, permainan "juru" (beberapa kawasan lainnya disebut : jedhe leke) permainan ini seakan-akan dengan engklek. Permainan ini dimulai dengan memilih siapa pemain pertama dengan cara melaksanakan apa yang disebut “Hoepilang Hoepilang ” dan atau “suit”. Selanjutnya, langkah-langkah permainannya ialah sebagai berikut: Pemain pertama melempar kerikil pada kotak nomor 1. Pemain pertama menginjak kotak nomor 2,3,4 dan seterusnya dengan menggantungkan salah satu kakinya. Pada kotak ke 5 posisi kedua kaki menginjak tanah selanjutnya, pemain mengambil kerikil pada kotak nomor 1 dan kembali ke pososi awal. Pemain akan diganti dengan pemain lain apabila kerikil yang di lemparkan keluar dari garis atau menyentuh garis atau kaki pemain menyentuh garis. Pemain pertama akan mendapat bintang dan menggambarkan bintang tersebut dan lalu akan menjadi rumahnya yang hanya bisa diinjak oleh pemiliknya.
Permainan sangat penting dipakai dalam pembelajaran matematika. Jenis permainan yang dipakai dalam pembelajaran matematika haruslah yang mempunyai fenomena-fenomena yang terkait dengan materi/konsep matematika yang akan dipelajari oleh anak-anak. Permainan "Juru" mempunyai fenomena matematis dan juga fenomena abjad tertentu.
Baca Juga:
Fenomena Matematis:
Ketepatan kaki pada waktu menempatkan kaki pada angka yang sudah ditentukan. Misalnya: kerikil pertama dilemparkan ke kotak nomor 1dan demikian seterusnya. Meskipun waktu itu area permainan tidak beri angka.Selain itu, pada gambar area bermain terdapat bentuk geometri,bentuk persegi panjang, persegi empat, setengah lingkaran.
Kemampuan Matematika yang dikembangkan:
Siswa mamapu mengenal konsep bilangan/angka (penjumlahan dan pengurangan), konsep geometri, konsep memperkirakan dan konsep ukuran anak usia dini. Permaianan ini membantu guru untuk penanaman awal konsep-konsep matematika tersebut.
Fenomena Karakter:
Hoempilang dan suit : Sabar, antri, jujur
Adanya hukum permainan : taat aturan
Kerja keras untuk tidak keluar dari permainan: teliti
Teridentifikasinya fenomena matematis dan fenomena abjad pada permainan "Juru" maka permainan ini bisa dipakai dalam pembelajaran matematika berbasis abjad dan permainan ini sanggup dijadikan konteks sebagai starting point dalam pengembangan konsep-konsep yang disebutkan. Permainan ini sanggup juga dipakai sebagai apersepi dalam pembelajaran konsep-konsep yang disebutkan sebelumnya.
Baca juga: Permainan Tradisional : “Dha’o Bure” atau "Mae Watu" dan Fenomena Matematisnya
No comments:
Post a Comment