Tuesday, May 30, 2017

√ Permainan Tradisional : “Dha’O Bure” Dan Fenomena Matematisnya


Permainan Tradisional : “Dha’o Bure” atau "Mae Watu" dan Fenomena Matematisnya- Bila melewati kawasan perkampungan di kabupaten Ngada (sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur), jikalau beruntung, kita akan menemukan belum dewasa yang sedang bermain memakai batu, kelereng dan benda kecil lain yang sanggup dipantulkan. Nama permainan ini yang di kenal dengan nama “mae watu” kadang kala disebut 'dhao bure' untuk kawasan tertentu. Jenis permainan ini sering dimainkan oleh belum dewasa bahkan orang dewasa, dan sanggup di mainkan oleh pria maupun perempuan.

Alat dan materi yang dibutuhkan sangat sederhana dan gratis tersedia di sekitar belum dewasa berupa Batu/ tutupan botol yang ringan/kerang kecil/lempengan keramik yang dipecahkan dengan rapi,bola pimpong/kelereng/bola bekel/jeruk nipis.Permainan ini juga ditemukan di kawasan lain di NTT dan tentu saja dengan nama yang berbeda-beda dan hukum yang berbeda pula.

Permainan ini dimulai dengan mengumpulkan sejumlah jenis kerikil atau kerang kecil/tutupan botol di lantai dan bola di tangan pemain. Selanjutnya, anak anak bermain dengan melaksanakan pengambilan kerikil atau tutupan botol pada ketika bola dilemparkan, kemudian jatuh dan memantul selanjutnya ditangkap. Pemain mengambil biji/batu kemudian segera menangkap bola sebelum jatuh untukkedua kalinya dan seterusnya dilakukan secara berulang hingga biji/batu terambil semua dari lantai. Langkah berikutnya dengan cara yang sama, bedanya pada ketika setiap lemparan 2 biji terambil, sehabis habis dilanjutkan dengan 3 biji batu, 4 biji kerikil dan seterusnya. Menyamakan posisi biji dengan merubah biji kerikil satu persatu pada ketika bola dilempar, kemudian jatuh dan memantul selanjutnya ditangkap. Pemain yang tampil sebagai pemenang ialah pemain yang mengumpulkan poin paling banyak. (Baca juga:Permainan Tradisional Anak Ngada: “Juru dan Fenomena Matematisnya)

Fenomena Matematis: 

Memantulkan bola, mengambil kerikil secara berurut mulai dari 1 kerikil hingga habis, dua kerikil hingga habis dan seterusnya. Mengambil kerikil sanggup habis diambil dan sanggup tersisa.

Konsep Matematika yang sanggup dipelajari dari permainan ini: 

Konsep bilangan ganjil, bilangan genap, pembagian, pengurangan, pembagian sebagai pengurangan berulang, perkalian sebagai penjumlahan berulang.

Guru di wilayang Ngada NTT sanggup memakai permainan ini untuk apersepsi dan motivasi serta sanggup menyebabkan permainan ini untuk orientasi pembelajaran konsep-konsep matematika yang disebutkan di atas.

Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...