Pembelajaran Fakta Dasar Perkalian Menggunakan Permainan Lacak Bilangan dan Melengkapi Tabel Perkalian – Penguasaan fakta dasar perkalian merupakan salah satu tuntutan bagi siswa sekolah dasar. Penguasaan akan fakta-fakta dasar perkalian sangat penting biar mempermudah siswa mempelajari materi-materi selanjutnya yang membutuhkan penguasaan fakta dasar. Perkalian dua buah bilangan dua angka atau lebih memakai cara bersusun panjang atau pendek membutuhkan kemampuan siswa menghafal fakta dasar perkalian.
Fakta dasar perkalian didefinisikan sebagai hasil kali dua buah bilangan dari himpunan bilangan {1,2,3.....9)} yang alhasil paling tinggi yaitu 81. Fakta dasar perkalian merupakan hasil perkalian dua buah bilangan 1 angka dengan yang alhasil paling tinggi 81. Yang masuk fakta dasar perkalian contohnya 5x5, 6x7, 9x9 dan lain-lain. Yang bukan merupakan fakta dasar contohnya 5x12, 10x6, dan lain-lain.
Pembelajaran Fakta dasar perkalian merupakan salah satu tahap training ketrampilan, aktivitas training ketrampilan bertujuan biar siswa terbiasa cepat dan sempurna mengingat fakta, konsep, rumus-rumus atau teknik pemecahan masalah. Salah satu teknik training ketrampilan yaitu memakai permainan. Permainan Lacak bilangan dan tabel perkalian diperlukan sanggup mempermudah siswa mengingat fakta-fakta dasar perkalian sehingga sanggup menuntaskan masalah-masalah matematika yang melibatkan fakta-fakta dasar perkalian dengan cepat.
Berikut ini merupakan permainan untuk training keterampilan fakta dasar perkalian bagi siswa kelas II dan III SD yaitu permainan lacak bilangan dan melengkapi tabel perkalian yang ditulis oleh bu Sukayati pada https://www.pondokmatematikasd.com
Tujuan dari permainan ini yaitu biar siswa terampil menentukan fakta dasar perkalian dengan cara permainan yang disebut ”permainan lacak bilangan”. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (1 kelompok terdiri dari 3 hingga 4 orang) sesuai banyaknya siswa. Guru memegang 1 set kartu guru, sedangkan kelompok siswa memegang 1 set kartu siswa. Kartu guru merupakan hasil dari perkalian, sementara kartu siswa merupakan kartu perkalian. Ukuran kartu guru sekitar 4 kali kartu siswa. Banyaknya kartu guru dan kartu siswa ditentukan oleh guru. Misalkan kartu guru ada 10 dan kartu siswa ada 30 (terdiri dari 26 kartu perkalian balasan dan 4 kartu perkalian yang merupakan kartu pengecoh).
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi nama. Misal kelompok biru, hijau, merah dll sesuai warna kartu. Guru membagikan 1 set kartu kepada masing-masing kelompok. Setelah kelompok mendapat kartu, maka kartu-kartu tersebut ditata terbuka di atas meja kelompok. Guru bangkit menghadap siswa dan di depan guru disediakan kotak daerah kartu hasil perlombaan yang didapat kelompok siswa. Setelah semua kelompok siap, guru memberi pola permainan dengan cara menunjukkan salah satu kartu guru yang dipegangnya. Misal 12. Maka kelompok siswa mencari, mengumpulkan dan menyerahkan kartu perkalian yang ada di mejanya yang hasil perkaliannya sama dengan 12. Penyerahan kartu yang di tempatkan pada kotak diwakili oleh seorang anggota kelompok. Waktu yang disediakan untuk setiap kali permainan diatur dan dikendalikan oleh guru. Kelompok yang tercepat mengumpulkan kartu dan bernilai benar akan mendapat nilai terbanyak sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh guru.
Alat permainan ini terdiri dari 1 set kartu hasil perkalian dan papan perkalian. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai banyaknya siswa. Masing-masing kelompok mendapat 1 set kartu yang berbeda warna, misal hijau, merah, biru dll. Guru menentukan hasil perkalian yang masih menjadi hambatan bagi siswa untuk dibuatkan kartunya. Makara banyaknya kartu dan macam kartu bisa terjadi berlainan untuk siswa pada periode tahun yang berbeda.
Masing-masing siswa dalam kelompok berbaris ke belakang, dengan nomor urut 1, 2, 3 dan seterusnya. Setiap kelompok mendapat 1 set kartu dengan wana yang berbeda dan di letakkan terbalik pada meja di sampingnya. Permainan dimulai dengan siswa yang memiliki nomer urut sama. Misal nomor urut 1. Maka siswa yang memiliki nomer urut 1 mengambil 1 kartu kelompoknya dan membukanya. Sebentar ia berpikir untuk menempatkan kartunya sesuai dengan tempatnya. Misalkan mendapat kartu 45, maka siswa tadi menempatkan kartunya boleh pada daerah 5 × 9 atau 9 × 5.
Bila anggota kelompok sedikit, maka siswa yang telah simpulan bermain boleh menempatkan diri diurutan paling belakang dari kelompoknya, untuk permainan yang kedua. Permainan dilanjutkan untuk siswa yang memiliki nomor urut 2 dan seterusnya, hingga kartu habis dimainkan dan ditentukan pemenangnya.
Fakta dasar perkalian didefinisikan sebagai hasil kali dua buah bilangan dari himpunan bilangan {1,2,3.....9)} yang alhasil paling tinggi yaitu 81. Fakta dasar perkalian merupakan hasil perkalian dua buah bilangan 1 angka dengan yang alhasil paling tinggi 81. Yang masuk fakta dasar perkalian contohnya 5x5, 6x7, 9x9 dan lain-lain. Yang bukan merupakan fakta dasar contohnya 5x12, 10x6, dan lain-lain.
Pembelajaran Fakta dasar perkalian merupakan salah satu tahap training ketrampilan, aktivitas training ketrampilan bertujuan biar siswa terbiasa cepat dan sempurna mengingat fakta, konsep, rumus-rumus atau teknik pemecahan masalah. Salah satu teknik training ketrampilan yaitu memakai permainan. Permainan Lacak bilangan dan tabel perkalian diperlukan sanggup mempermudah siswa mengingat fakta-fakta dasar perkalian sehingga sanggup menuntaskan masalah-masalah matematika yang melibatkan fakta-fakta dasar perkalian dengan cepat.
Berikut ini merupakan permainan untuk training keterampilan fakta dasar perkalian bagi siswa kelas II dan III SD yaitu permainan lacak bilangan dan melengkapi tabel perkalian yang ditulis oleh bu Sukayati pada https://www.pondokmatematikasd.com
1. Permainan lacak bilangan
Tujuan dari permainan ini yaitu biar siswa terampil menentukan fakta dasar perkalian dengan cara permainan yang disebut ”permainan lacak bilangan”. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (1 kelompok terdiri dari 3 hingga 4 orang) sesuai banyaknya siswa. Guru memegang 1 set kartu guru, sedangkan kelompok siswa memegang 1 set kartu siswa. Kartu guru merupakan hasil dari perkalian, sementara kartu siswa merupakan kartu perkalian. Ukuran kartu guru sekitar 4 kali kartu siswa. Banyaknya kartu guru dan kartu siswa ditentukan oleh guru. Misalkan kartu guru ada 10 dan kartu siswa ada 30 (terdiri dari 26 kartu perkalian balasan dan 4 kartu perkalian yang merupakan kartu pengecoh).
Cara bermain
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi nama. Misal kelompok biru, hijau, merah dll sesuai warna kartu. Guru membagikan 1 set kartu kepada masing-masing kelompok. Setelah kelompok mendapat kartu, maka kartu-kartu tersebut ditata terbuka di atas meja kelompok. Guru bangkit menghadap siswa dan di depan guru disediakan kotak daerah kartu hasil perlombaan yang didapat kelompok siswa. Setelah semua kelompok siap, guru memberi pola permainan dengan cara menunjukkan salah satu kartu guru yang dipegangnya. Misal 12. Maka kelompok siswa mencari, mengumpulkan dan menyerahkan kartu perkalian yang ada di mejanya yang hasil perkaliannya sama dengan 12. Penyerahan kartu yang di tempatkan pada kotak diwakili oleh seorang anggota kelompok. Waktu yang disediakan untuk setiap kali permainan diatur dan dikendalikan oleh guru. Kelompok yang tercepat mengumpulkan kartu dan bernilai benar akan mendapat nilai terbanyak sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh guru.
2. Permainan melengkapi tabel perkalian
Alat permainan ini terdiri dari 1 set kartu hasil perkalian dan papan perkalian. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai banyaknya siswa. Masing-masing kelompok mendapat 1 set kartu yang berbeda warna, misal hijau, merah, biru dll. Guru menentukan hasil perkalian yang masih menjadi hambatan bagi siswa untuk dibuatkan kartunya. Makara banyaknya kartu dan macam kartu bisa terjadi berlainan untuk siswa pada periode tahun yang berbeda.
Cara bermain
Masing-masing siswa dalam kelompok berbaris ke belakang, dengan nomor urut 1, 2, 3 dan seterusnya. Setiap kelompok mendapat 1 set kartu dengan wana yang berbeda dan di letakkan terbalik pada meja di sampingnya. Permainan dimulai dengan siswa yang memiliki nomer urut sama. Misal nomor urut 1. Maka siswa yang memiliki nomer urut 1 mengambil 1 kartu kelompoknya dan membukanya. Sebentar ia berpikir untuk menempatkan kartunya sesuai dengan tempatnya. Misalkan mendapat kartu 45, maka siswa tadi menempatkan kartunya boleh pada daerah 5 × 9 atau 9 × 5.
Bila anggota kelompok sedikit, maka siswa yang telah simpulan bermain boleh menempatkan diri diurutan paling belakang dari kelompoknya, untuk permainan yang kedua. Permainan dilanjutkan untuk siswa yang memiliki nomor urut 2 dan seterusnya, hingga kartu habis dimainkan dan ditentukan pemenangnya.
No comments:
Post a Comment