Tuesday, May 23, 2017

√ Khasiat Daun Kelor Bagi Penaggulangan Gizi Jelek Dan Penyakit Lainnya

Khasiat daun Kelor bagi Penaggulangan Gizi Buruk dan Penyakit Lainnya - Akhir-akhir ini di Nusa Tenggara Timur, terjadi banyak perbincangan mengenai daun kelor. Kelor tengah menjadi tranding topic bagi pegiat media umum asal NTT baik di fb, twitter, grup WA. Hal ini dipicu oleh pernyataan seorang kandidat calon Gubernur NTT dalam debat yang disiarkan oleh salah satu TV Swasta Nasional beberapa waktu lalu. Bahkan kelor dijadikan materi olok-olokan.

Terlepas dari pro kontra mengenai daun kelor secara politis oleh pendukung masing-masing paslon, kelor sebenarmya memang mulai menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Walaupun gres animo beberapa tahun terakhir, semenjak usang orang NTT telah mengkonsumsi daun kelor.

Lalu bagaimana rupa tumbuhan kelor ? Seperti ditemukan dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Kelor Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) yakni sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini mempunyai ketinggian batang 7—11 meter. Kelor berbentuk bundar telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun beragam dalam satu tangkai, sanggup dibentuk sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma amis semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga sanggup disayur. Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chùm ngây Thailand : ma-rum Pilipina : Malunggay.

Di NTT, kelor disebut marungge secara umum, namun ada sebutan dalam bahasa lokal. Nagekeo dan bajawa menyebutnya uta wona (sayur wona), yang berarti bahwa masyarakat nagekeo dan bajawa menganggap bahwa wona merupakan jenis sayuran.

Secara scientifik, manfaat kelor telah dijelaskan oleh banyak peneliti menyerupai yang dipaparkan dalam pertanianku.com. Prazuk dan para koleganya dari Groupe d’Etudes Epidemiologiques et Prophylactiques, Villeneuve St Georges di Perancis dalam sebuah publikasi di jurnal AIDS volume 7 pada 1993 itu menyebutkan bahwa tumbuhan kelor kaya akan protein dan mineral. Karena kaya akan protein dan mineral, maka tidak mengherankan kalau para andal menyatakan bahwa kelor sanggup dijadikan sebagai sumber nutrisi.

Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Kasolo JN dkk, pertanda kelor mengandung zat fitokimia yang menciptakan tumbuhan bisa melaksanakan prosedur pertahanan diri. Nutrisi tumbuhan kelor terbukti sanggup memicu sistem kekebalan tubuh alami pada belum dewasa pengidap HIV di Burkina, Faso, Afrika Barat.. Kandungan Fitokimia yang ada pada daun kelor menyerupai tanin katekol, tanin galia, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, antrakuinon, alkaloid, dan gula pereduksi sanggup dipakai sebagai obat yaitu sebagai, antibiotik, perawatan kulit, antiinflamasi, bisul, tekanan darah, diabetes, dan anemia.Kandungan fitokimia pada daun kelor juga dipakai untuk pemurnian air

Daun Kelor

Peneliti di Jhunjhunwala College, Mumbai, India, Dr. Daoo Jayeshree, pertanda daun kelor memperlihatkan efek signifikan untuk mengatasi penyakit diabetes mellitus. Ia menginduksi tikus dengan 45 mg intraperitoneal tunggal sereptozotocin per kg bobot tubuh sehingga tikus mengidap diabetes. Jayeshree kemudian memperlihatkan 300 mg ekstrak daun kelor per kg bobot tubuh tikus selama 35 hari secara oral. Hasil penelitian memperlihatkan ekstrak daun kelor sebanding dengan proteksi 5 mg glibenklamid yang berfungsi meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas.

Riset yang dilakukan oleh Aznin Ara dan tim dari Department of Pharmacy, Faculty of Science, University of Rajshahi, serta Department of Pharmaceutical Chemistry, Faculty of Pharmacy, University of Dhaka, Bangladesh; juga pertanda kemampuan kelor dalam menurunkan kolesterol. Ia pertanda ekstrak daun kelor mempunyai efek sebanding dengan atenolol (obat hipertensi dan penyakit kardiovaskuler) dalam menurunkan kadar lemak dalam darah tikus. Selain itu, kadar gula darah serta bobot tubuh tikus percobaan juga ikut turun.

Uji klinis oleh Vanisha S Nambiar dan tim dari Department of Foods and Nutrition, A WHO Collaborating Center for Health Promotion serta Department of Botany, The Maharaja SayajiRao University of Baroda, India, pada 2009 memperkuat tugas kelor sebagai biro hipokolesterolemik (penurun kolesterol). Mereka memberi 8 tablet daun kelor setara 4,6 g serbuk daun kelor per hari kepada 20 pasien hiperlipidemia selama 50 hari. Sementara itu, 20 pasien lain tidak diberi daun kelor dan diperlakukan sebagai kontrol. Hasilnya memperlihatkan kadar kolesterol total pada pasien yang mengonsumsi tablet daun kelor turun rata-rata 3,14 mg/dl, sedangkan pada kelompok kontrol hanya 1,65 mg/dl.

Berikut ini citra singkat terkait dengan khasiat daun kelor dikutip dari pertanianku.com.
Memiliki banyak kandungan nutrisi

Daun moringa mempunyai banyak kandungan nutrisi menyerupai vitamin, mineral, dan asam amino. Daun ini banyak mengandung vitamin A, C, dan E, serta mempunyai kandungan kalsium, potasium, dan protein yang mempunyai kegunaan bagi kesehatan tubuh. Vitamin A yang ada pada moringa dua kali lipat lebih banyak dibanding wortel. Sementara, kandungan kalsiumnya 14 kali lebih besar daripada susu dan 4 kali lebih besar dibanding pisang. 

Mampu menangkal radikal bebas

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan oleh US National Library of Medicine dari National Institutes of Health, daun moringa yang diolah menjadi sebuah minuman mempunyai kandungan anti-oksidan. Anti-oksidan sangat mempunyai kegunaan untuk melawan radikal bebas. Anti-oksidan yang terkandung dikenal dengan flavonoids, polyphenols, dan ascorbic acid. 

Anti-inflamasi dan menurunkan kadar gula

Inflamasi atau peradangan merupakan penyebab penyakit menyerupai diabetes, jantung, obesitas, dan artritis. Daun moringa atau kelor bisa mengurangi kadar gula ataupun kolesterol dalam tubuh.
Menjaga sistem kekebalan tubuh terutama jantung

Mengonsumsi daun moringa sangat dianjurkan untuk melancarkan peredaran darah dalam jantung. Bukan hanya itu, daun moringa juga bisa mengurangi kandungan lemak pada darah dan kolesterol pun berkurang secara perlahan. 

Membantu kesehatan otak dan hati

Anti-oksidan yang terkandung dalam daun moringa ini sangat membantu untuk kesehatan otak. Anti-oksidan, vitamin E, dan C bisa melawan penurunan fungsi neuron dalam otak sehingga fungsi otak bisa bekerja secara maksimal. 

Mengandung antimikrobial dan antibakterial

Daun moringa mempunyai kandungan antibakteri dan antijamur yang berfungsi untuk melawan infeksi yang terjadi pada tubuh. Daun moringa juga telah terbukti bisa melawan kuman menyerupai infeksi kulit, susukan kemih, dan duduk kasus pencernaan. 

Mampu mempercepat penyembuhan luka

Daun moringa bisa membantu mempercepat waktu pembekuan luka. Dengan demikian, Anda bisa sembuh lebih cepat dari biasanya.

Semoga artikel ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya daun kelor dan para pemimpin NTT sanggup memanfaatkannya sebagai salah satu nutrisi penting bagi upaya menghilangkan masalah gizi jelek di NTT

Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...