Jakarta - HTC kembali melaksanakan perampingan di dalam organisasinya. Setelah memberlakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.500 pekerja manufakturnya di Taiwan, sekarang mereka merumahkan sekitar 80 pegawainya di India.
Bukan hanya para staf biasa, sejumlah petinggi ibarat Faisal Siddiqui (Country Head), Vijay Balachandran (Sales Head), sampai R. Nayyar (Product Head) pun harus rela dicopot jabatannya. Kini, unit bisnis HTC di Negeri Gangga dilaporkan hanya menyisakan sekitar 10 orang saja.
Hal tersebut tentunya sangat miris mengingat mereka disebut-sebut sebagai vendor yang mengenalkan ponsel berbasis Android di India hampir sedekade lalu. Kini, sekitar 90% pasar smartphone di negara yang beribu kota di New Delhi itu pun dikuasai oleh perangkat berbasis sistem operasi milik Google.
Baca juga: HTC akan Rumahkan 1.500 Karyawan |
Walau tim yang dimilikinya sangat mungil, pihak HTC menyampaikan kalau mereka akan tetap berinvestasi di India. Selain mengandalkan ponsel, perusahaan berusia 21 tahun tersebut juga akan terus mencoba peruntungan pada teknologi virtual reality, augmented reality, dan kecerdasan buatan.
Meski begitu, sejumlah andal tampak sangsi kalau vendor asal Taiwan tersebut sanggup bersaing di pasar India. Gaya pemasaran mereka dinilai menjadi penyebab kegagalannya.
"Sekarang, pasar India sangat dinamis dan kompetitif. Jika mau sukses di India harus agresif. Xiaomi sangat agresif. Oppo dan Vivo sudah jor-joran untuk memasarkan perangkat mereka," ujar Jaipal Singh, analis dari International Data Corporation (IDC) India.
"Tapi HTC masih belum sanggup membaca pasar. Mereka masih tidak bersuara dalam waktu yang lama. Kami tidak mendengar banyak mengenai kampanye mereka," katanya menambahkan, sebagaimana detikINET kutip dari Quartz, Selasa (24/7/2018).
Baca juga: Jajaran Ponsel Keren HTC Sebelum Terpuruk |
Jika menarik waktu mundur ke belakang, HTC bekerjsama sempat menorehkan catatan elok di pasar smartphone terbesar kedua di dunia tersebut. Sejak melaksanakan debut di sana pada 2009, mereka berhasil bersaing dengan nama-nama besar ibarat Apple dan Nokia pada ketika itu.
Tidak hanya itu saja, menurut laporan dari CyberMedia Research pada Februari 2017, vendor tersebut menduduki peringkat ketiga dalam urusan merk recall di kalangan masyarakat India. Hal tersebut menyampaikan HTC sanggup menggaet sejumlah konsumen setia di sana.
Sayangnya, seiring semakin banyaknya kompetitor yang masuk ke negara yang identik dengan Taj Mahal tersebut, HTC seakan kehabisan bensin. Pada selesai Maret 2018 lalu, market share mereka di India hampir nol, merujuk pada data dari Counterpoint Research.
Market share HTC di India dari tahun ke tahun. Foto: Istimewa |
Perusahaan yang bangun pada 1997 itu disebut memang keok di banyak sekali lini ponsel. Di sektor entry level, mereka kalah bersaing dengan Xiaomi, Vivo, dan Oppo. Sedangkan untuk pasar high end, pertumbuhan OnePlus serta nama besar Apple dan Samsung tak sanggup dibendung oleh HTC.
No comments:
Post a Comment