Migrasi Banteng di Afrika |
Keadaan iklim suatu tempat sangat menghipnotis terhadap persebaran tumbuhan dan fauna. Unsur iklim yang sanggup menjadi penghambat dalam persebaran tumbuhan dan fauna antara lain suhu, kelembaban udara dan curah hujan. Jika suatu binatang atau tumbuhan yang berasal dari tempat subtropis tiba ke wilayah tropis di Indonesia, tentu tidak serta merta sanggup mengikuti keadaan dan tumbuh dengan baik disini.
2. Kondisi tanah
Kondisi tanah bersahabat kaitannya dengan tumbuh kembang vegetasi tertentu. Tanah sebagai media tumbuh kembang tumbuhan tentu mempunyai kondisi hara yang berbeda. Ada tanah yang kaya kandungai humus ada yang tidak, ada yang jenuh air ada yang kering. Kaktus tentu cocok hidup di tempat tandus namun kalau ditaman di tempat gembur tentu akan berbeda ceritanya. Hewan-hewan juga banyak yang memanfaatkan tanah sebagai media hidupnya menyerupai cacing, tikus, sampai kalajengking. Baca juga: Ekosistem bioma air tawar
3. Kondisi geografis
Kondisi geografis berkaitan dengan landscape antau bentang alam menyerupai samudera, padang pasir, sungai, sampai pegunungan. Sebaran binatang dan tumbuhan akan tidak berjalan baik kalau terhalang oleh bentang alam ekstrim tersebut. Dahulu kangguru sanggup bermigrasi dari Australia ke Papua alasannya yaitu masih satu daratan, namun sehabis paparan sahul tergenang ketika es mencair maka kangguru tidak sanggup lagi bermigrasi ke Papua. Kangguru yang tertinggal di Papua mengikuti keadaan dengan lingkungan disana sehingga menjadi Wallaby dengan ukuran lebih kecil.
4. Kondisi biologi
Faktor biologis misalnya yaitu habitat yang sudah tidak cocok ditinggali sehingga binatang cenderung bermigrasi untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Di Afrika sana, ada suatu waktu ketika hewan-hewan bermigrasi untuk mencari sumber air gres alasannya yaitu tempat asalnya kekeringan. Baca juga: Struktur patahan Lembang Bandung
Gambar: disini
No comments:
Post a Comment