Jakarta - Salah satu keunggulan Android dibanding iOS yakni pembuat ponsel dapat dengan gampang 'mengambil' OS tersebut untuk digunakan di dalam ponselnya, namun sekarang Google memperketat hukum untuk menggunakan OS buatannya itu.
Kini, pembuat ponsel harus memiliki sertifikasi kalau ingin menjalankan aplikasi-aplikasi dasar (GApps) di sistem operasi Android. Jika vendor bolos dalam memenuhi hukum ini, ponsel buatannya itu tak akan dapat menjalankan GApps tersebut.
Aturan semacam ini sebetulnya sudah ada semenjak lama, namun banyak vendor pembuat ponsel yang mengabaikan hukum ini, sebab mereka tetap dapat menyuntikkan GApps ke dalam ponselnya itu, atau bahkan meminta pembeli ponselnya untuk melaksanakan hal itu sendiri, namun hal itu sekarang tak dapat dilakukan lagi.
Selain berdampak pada vendor pembuat ponsel, hukum ini juga berdampak pada pengguna yang suka mengoprek ponselnya dengan menggunakan custom ROM. Pasalnya Google secara rahasia mulai memblokir kanal ke GApps untuk perangkat dengan custom ROM yang firmware-nya dibentuk sehabis 16 Maret.
Pada perangkat tersebut akan ada peringatan yang menyebut kalau perangkat itu tak memiliki sertifikasi, dan penggunanya tak dapat login ke akun Googlenya. Untungnya Google masih memperlihatkan dispensasi bagi mereka, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Rabu (28/3/2018).
Caranya yakni dengan mendaftarkan ID perangkat ke dalam whitelist setiap pengguna melaksanakan factory reset. Namun whitelist ini jumlahnya juga terbatas, hanya 100 ID, dan ini yakni persoalan bagi pengguna yang rajin melaksanakan factory reset untuk menginstal firmware baru. Sumber detik.com
No comments:
Post a Comment