Jakarta - Apple dan Google saling bersaing di ranah perangkat mobile, digital ajun dan layanan peta. Tapi di bisnis komputasi awan atau cloud keduanya sangat akrab.
Dalam dokumentasi keamanan iOS pada Januari 2018, didapati deskripsi perihal pilihan teknologi biar menjaga data pengguna tetap kondusif dan tidak di-hack. Apple rupanya memakai infrastruktur cloud milik Google untuk menyimpan data iCloud foto, file dan backup data milik penggunanya.
Hal ini agak mengejutkan untuk sebagian pengguna. Karena memakai layanan Apple, maka dikira data tersimpan di server milik raksasa teknologi asal Cupertino itu.
Barulah semenjak 2016, perusahan yang dikomandoi CEO Tim Cook itu mengandalkan layanan cloud milik Google. Ya walaupun Apple sendiri tidak mengonfirmasi akan hal tersebut. Bahkan pada iOS Security Guide pada Maret 2017, Apple masih mencantumkan Microsoft Azure ketimbang Google Cloud Platform.
Meski bukan server Apple sendiri, bukan berarti data iCloud pengguna sanggup dilihat oleh Google ataupun Amazon. Apple tidak hanya memecah data yang disimpannya dari pengguna, mereka pun lalu mengenkripsi kembali sebelum menyimpannya di salah satu layanan cloud.
"Setiap file dipecah menjadi potongan dan dienkripsi oleh iCloud memakai AES-128 dan sebuah kunci dari setiap potongan memakai SHA-256," terang Apple menyerupai dilansir dari Slash Gear, Rabu (28/2/2018).
"Kunci dan metadata file disimpan oleh Apple di akun iCloud pengguna. Potongan file yang dienkripsi disimpan, tanpa informasi identifikasi pengguna, memakai layanan penyimpanan pihak ketiga, menyerupai S3 dan Google Cloud Platform," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment