Thursday, December 28, 2017

√ Profesionalisme Guru Tidak Dibuktikan Dengan Akta Pendidik

Profesionalisme Guru Tidak Dibuktikan Dengan  Sertifikat Pendidik- Saat ini, seorang guru dituntut harus profesional. Profesionalisme guru hanya bisa dirasakan oleh siswa di kelas. Bagi siswa, profesionalisme guru sama sekali tidak ada hubungannya denganpertentangan guru sertifikasi vs non sertivikasi, guru lulusan diploma vs sarjana, guru gaji vs PNS. Dalam benak siswa, semua kontradiksi tersebut tidak penting bagi mereka. 

Lalu, bagaimanakah guru profesional jikalau dinilai dari sudut pandang mereka? Guru profesional akan dinilai oleh kiprahnya ketika proses pembelajaran di kelas. Guru yang profesional bagi mereka yaitu guru yang sanggup menciptakan mereka senang berada di kelas tentu saja masih dalam konteks mencar ilmu mengajar. Guru yang siswa senangi biasanya sanggup membawa dunia bawah umur ke dalam proses mencar ilmu sehingga mereka betah di kelas. 

Ketika mereka betah dalam proses pembelajaran, sekolah akan terasa singkat alasannya tidak memikirkan waktu kapan guru tersebut mengakhiri pelajaran atau waktu pergantian jam pelajaran. Apalagi kalau guru yang mengajarkan matematika, perlu citra profesional dari para siswa tersebut.

Guru matematika yang berkualitas yaitu guru yang bisa membawa dunia anak anak yang mempunyai fenomena matematis di kelas. Bisa dibayangkan bagaimana senangnya anak anak mencar ilmu matematika contohnya operasi penjumlahan dan pengurangan dengan bermain mobil-mobilan dalam kelas. Siswa bermain mobil-mobilan menaikan dan menurunkan muatan atau penumpang sambil mengisi Lomba Kompetensi Siswa yang khusus disiapkan guru. 

Mungkin masih ada guru yang menemukan siswanya melaksanakan aktivitas yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung. Oleh alasannya itu guru harus mempertanyakan kondisi pembelajaran tersebut. Guru yang profesional berdasarkan siswa yaitu guru yang “tau diri” kalau tidak disenangi siswanya. Karena hasil refleksi tersebut akan menciptakan dirinya berubah dan memperbaiki diri biar disenangi oleh siswa siswinya. 

Baca juga :


Dengan memperbaiki diri berarti guru mau memperbaiki pembelajaran. Di situlah letak dari pembelajaran berkualitas. Untuk memperbaiki proses pembelajaran tentu saja tidak semudah membalikan telapak tangan. Guru dituntut untuk melaksanakan eksperimen berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang sanggup menciptakan siswa senang dan betah dalam mencar ilmu sehingga tujuan kurikulum sanggup tercapai. 

Untuk memperbaiki pembelajaran guru harus benar benar memahami situasi yang menjadikan siswanya berkembang tidak sesuai yang diharapkan. Dengan memahami situasi tersebut, guru bisa menentukan solusi yang sempurna untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Hal ini harus dilakukan secara sistematis dalam sebuah penelitian yang dinamakan penelitian tindakan kelas.

Kesimpulannya yaitu bahwa guru yang profesional yaitu guru yang tidak menganggap diri profesional dikarenakan telah mempunyai akta pendidik atau telah tersertifikasi. Guru yang profesional yaitu guru yang mau berubah demi kenyamanan dan keberhasilan siswa dalam belajar.

Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...