Friday, December 8, 2017

√ Menjadi Guru Yang Kekinian (Catatan Hari Guru Nasional 2016)

Menjadi Guru yang Kekinian (Catatan Hari Guru Nasional 2016). Sejak Tahun 1994, setiap tanggal 25 November, Indonesia merayakan Hari Guru Nasional. Suatu pujian dan kehormatan bagi para anak negeri yang mendedikasikan diri untuk mencerdaskan anak bangsa, suatu kiprah membangun Indonesia melalui bidang pendidikan.Tema peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2016 ini yaitu “Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya

Momen Hari Guru Nasional 2016 mempunyai banyak makna dan pesan jika dilihat dari tema yang diusung. Intisari dari tema tersebut yaitu kemuliaan seorang pendidik dipandang dari karya karyanya. Karya-karya seorang guru haruslah fenomenal sehingga guru sanggup dikenang. Tokoh pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara sudah pertanda kemuliaan dengan segala karyanya yang fenomenal. Gagasannya terkait pendidikan “ing ngarso sung tulodo”, “ing madya mangun karso” dan “tut wuri handayani” diterapkan pada sekolah Taman Siswa yang didirikannya. Karena karyanya ini, Ki Hajar Dewantara dikenang hingga sekarang sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara memperlihatkan referensi bahwa guru yang mulia harus terus berkarya dalam konteks membawa perubahan pada diri anak didiknya. Jika guru berhasil memperlihatkan sesuatu yang bermanfaat bagi anak didiknya, maka guru akan diingat, dipuji dan dijadikan idola oleh anak didik, orangtua, sekolah atau masyarakat di sekitarnya. Guru yang mulia yaitu guru yang profesional dari kacamata anak didiknya bukan menurut berkas yang dikumpulkannya. Hal yang dirasakan anak didik yaitu evaluasi obyektif terkait profesionalisme guru.


Saat ini banyak guru yang memanipulasi dokumen untuk tuntutan sertifikasi atau syarat mendapatkan dukungan sertifikasi. Guru merupakan sebuah profesi yang mulia. Tentu saja tindakan manipulatif bukan merupakan cerminan dari profesi seorang guru. Salah satu hal yang sering dimanipulasi oleh guru yaitu pemenuhan unsur publikasi karya ilmiah. Tindakan manipulatif merupakan tindakan yang tidak terpuji dan bukan merupakan tindakan guru yang kekinian. Di periode kekinian yang merupakan periode teknologi, guru yang terpuji tumbuh dan berkembang melalui karya fenomenal guru itu sendiri.


Karya fenomenal yang dihasilkan guru sanggup berupa pengembangan strategi, teknik dan metode mengajar yang sanggup diterapkan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan sempurna guna serta sempurna sasaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Karya fenomenal ini sanggup dihasilkan dengan cara merefleksikan pengalamannya dan memperbaiki kelemahan pada dirinya dan anak didik melalui penelitian tindakan kelas.


Guru yang kekinian harus ‘melek’ dalam bidang teknologi isu dan komunikasi sehingga tidak ketinggalan dari penerima didik yang belakangan ini sudah erat dengan gadget dan komputer yang terkoneksi internet. Apalagi, dikala ini biaya internet sangat terjangkau. Dengan perkembangan dunia teknologi isu dan komunikasi, guru tidak perlu lagi memikirkan bagaimana mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian tindakan kelas. Jika guru literer dengan teknologi isu dan komunikasi maka guru sanggup menggunakannya dalam pembelajaran serta membantu tugas-tugas pokoknya yang lain. Selain itu, guru sanggup menulis di Blog Pribadi maupun menitipkan tulisannya di blog milik orang lain. Belakangan ini banyak blog bertema pendidikan yang ada di dunia maya. Guru sanggup menuliskan hasil penelitiannya dalam bentuk karya ilmiah terkenal dan mempublikasikannya dalam blog langsung atau mengirim ke admin blog bertema pendidikan lain.Semoga guru sanggup membuat karya-karya fenomenal di periode kekinian. Selamat Hari Guru 2016. (Maria Vendelina E. Wula, Guru SMPN 5 Bajawa NTT).

Baca Juga: Ini beliau Alasan Mengapa Seorang Pendidik harus mempunyai Blog Pribadi 


Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...