Friday, December 1, 2017

Makalah Pelestarian Lingkungan Hidup

 Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat Makalah Pelestarian Lingkungan Hidup
Makalah Pelestarian Lingkungan Hidup


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi kiprah sekolah mata pelajaran Geografi yang berjudul “Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan kiprah Mata Pelajaran Geografi. Dan merupakan penemuan pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini sanggup berkhasiat untuk Mahasiswa pada umumnya.

Lingkungan hidup, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar insan dan berafiliasi timbal balik, yang meliputi wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia. Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai cuilan dari proses natural. Proses natural ini terjadi tanpa menimbulkan akhir yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan sanggup pulih kemudian secara alami (homeostasi).

Akan tetapi, kini masalah lingkungan tidak lagi sanggup dikatakan sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami, lantaran insan memperlihatkan faktor penyebab yang sangat signifikan secara variabel bagi peristiwa-peristiwa lingkungan. Tidak bisa disangkal bahwa masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang lantaran faktor insan jauh lebih besar dan rumit (complicated) dibandingkan dengan faktor alam itu sendiri.

Manusia dengan aneka macam dimensinya, terutama dengan faktor mobilitas pertumbuhannya, nalar pikiran dengan segala perkembangan aspek-aspek kebudayaannya, dan begitu juga dengan faktor proses masa atau zaman yang mengubah aksara dan pandangan manusia, merupakan faktor yang lebih tepat dikaitkan kepada masalah-masalah lingkungan hidup. Oleh lantaran itu, persoalan-persoalan lingkungan ibarat krusakan sumber daya alam, penyusutan cadangan-cadangan hutan, musnahnya aneka macam spesies hayati, erosi, banjir, bahkan jenis-jenis penyakit yang berkembang terakhir ini, diyakini merupakan gejala-gejala negatif yang secara mayoritas bersumber dari faktor insan itu sendiri.

Makalah ini kami susun selain untuk memenuhi kiprah mata pelajaran Geografi, tapi juga sebagai media sosialisasi perihal pentingnya Pelestarian Lingkungan Hidup dan sanggup memperlihatkan manfaat serta motivasi sekaligus menambah wawasan untuk saya pribadi khususnya dan untuk para pembaca. Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Guru mata Pelajaran Geografi atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak sanggup disebutkan satu per satu kesannya semua kendala dalam penyusunan makalah ini sanggup teratasi. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh lantaran itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada pada dasarnya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan semoga dimasa yang akan tiba lebih baik lagi.

Penulis...........................


.....................................



DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................
Daftar isi......................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN....................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................
1.2 Perumusan Masalah..................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................
1.4 Metodelogi penulisan................................................................
1.5 Sistematika Penulisan...............................................................

BAB II. LANDASAN TEORI..............................................................
2.1 Identifikasi kualitas lingkungan hidup.........................................
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan.................................

BAB III. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP.............................................
BAB IV. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP....................
BAB V. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP...............

BAB VI. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP....
6.1 Usaha mengatasi aneka macam masalah lingkungan hidup..................
6.2 Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup.....
6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.............................
6.4 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam..................................
6.5 Pelestarian tanaman dan fauna.........................................................

BAB VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan...............................................................................
7.2 Saran.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya insan bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang sanggup menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi insan yaitu tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat insan untuk melaksanakan aneka macam kegiatan. Air sangat dibutuhkan oleh insan sebagai komponen terbesar dari badan manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan mempunyai kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila insan dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.

Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup ibarat kemerosotan atau degradasi yang terjadi di aneka macam daerah. Secara garis besar komponen lingkungan sanggup dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).

Sejauh ini pelestarian lingkungan, mencoba untuk mempertahankan kondisi wilayah kini dari keberadaan insan atau wilayah yang belum tersentuh oleh manusia. Hal ini disebabkan lantaran banyak umat insan yang telah merambah ke lingkungan dengan laju pertumbuhan untuk aneka macam keperluan yang diberikan kepada pertanian, industri, perumahan, pariwisata dan perkembangan insan lainnya sehingga kita kehilangan banyak daerah alami.


1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dibentuk perumusan masalah sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
c. Bagaimana upaya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu sanggup mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

1.4 Metodelogi Penulisan
Pada pembuatan makalah ini metode yang dipakai dalam mengumpulkan data yaitu dari buku-buku mengenai pelestarian lingkungan hidup dan data dari aneka macam laman diinternet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Pada cuilan ini berisi perihal latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metodelogi penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI
Berisi perihal identifikasi kualitas lingkungan hidup dan keterbatasan ekologi dalam pembangunan.

BAB III. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Pada cuilan ini menjelaskan perihal keadaan lingkungan hidup di Indonesia menurut pada observasi data melalui media elektronik yaitu internet.

BAB IV. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Berisi perihal masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup yaitu adanya pencemaran terhadap sungai, laut, udara, tanah dan hutan.

BAB V. PENYEBAB DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi perihal penyeba dampak masalah lingkungan hidup terhadap manusia, tanaman dan fauna.

BAB VI. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi perihal upaya dalam mengatasi masalah lingkungan hidup.

BAB VII. PENUTUP
Berisi perihal kesimpulan dan saran terhadap hasil penulisan.

DAFTAR PUSTAKA
Berisi perihal sumber-sumber data yang diperoleh dalam penulisan makalah ini.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup

Lingkungan biotik yaitu segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata hingga pada binatang dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme. Adanya impian untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk insan Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual.

Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut:

1. Pembangunan berwawasan lingkungan

Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun acara pembangunan yang tidak mementingkan aspek kelstarian lingkungan sanggup menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut sanggup bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.

2. Kualitas Lingkungan hidup

Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berafiliasi dengan mutu hidup. Kualitas hidup sanggup ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga semoga sanggup mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan insan dan makhluk hidup lainnya.

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan

Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi yaitu cuilan dari ilmu pengetahuan yang mempunyai kekerabatan akrab dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi sanggup diartikan sebagai ilmu pengetahuan perihal kekerabatan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, kekerabatan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu insiden alami dan acara manusia. Secara alami merupakan insiden yang terjadi bukan lantaran disebabkan oleh sikap manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan insan yaitu degradasi ekosistem yang sanggup terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.



BAB III
ANALISA LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10%. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan cuilan dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan cuilan dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari cuilan spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan cuilan dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya sanggup ditemui didaerah tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan orisinil Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga ketika ini hutan orisinil Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun.

Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian gambaran landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam tempat hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, peristiwa yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat pertanda telah terjadi 647 peristiwa dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan peristiwa banjir dan longsor.



BAB IV
MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP

Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:

1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan bahari sanggup terkotori dari acara insan ibarat penggunaan materi logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa ibarat logam tidak sanggup dihancurkan. Di aneka macam sektor industri dan rumah tangga ibarat pemakaian bahan-bahan dari plastik.

2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa sanggup terkotori apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan materi pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga sanggup disebabkan oleh sampah plastik lantaran pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang sanggup diperbaharui. Salah satu rujukan pencemaran atau kerusakan hutan yaitu adanya penebangan secara liar. Jika acara tersebut dilakukan secara terus-menerus maka sanggup menimbulkan penggundulan hutan.

4. Pencemaran Udara
Efek dari pencemaran udara juga sudah sanggup dirasakan pada ketika ini, banyaknya penyakit yang bersumber dari udara, peningkatan jumlah pengidap ispa dan juga bertambahnya jumlah orang yang bau tanah sebelum waktunya menjadi imbas negatif dari pencemaran udara. Udara yang kurang baik sanggup menjadi salah satu imbas pencemaran udara dan menjadikan bumi kita sendiri sebagai ajang pencarian harta tanpa memikirkan dampak apa yang terjadi pada bumi dan lingkungan yang telah dibentuk oleh insan yang tidak bertanggungjawab.



BAB V
PENYEBAB DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh sikap masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang mengakibatkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya acara masyarakat ibarat pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga sanggup mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi lantaran adanya penebangan dan kebakaran hutan sanggup menimbulkan banyak binatang dan tanaman yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.

Jumlah kerusakan tanaman dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung usang jikalau dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jikalau masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap tanaman dan fauna juga sanggup mmbawa dampak lain terhadap masyarakat itu sendiri ibarat longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak sanggup menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta sanggup pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang sanggup menimbulkan bahari menjadi tercemar.


BAB VI
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP


6.1. Usaha Mengatasi aneka macam Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi sanggup diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang sanggup maupun yang tidak sanggup diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.

2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka dibutuhkan penegakan hokum secara adil dan konsisten.

3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara sedikit demi sedikit terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara sedikit demi sedikit sanggup dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.

5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.

6. Penetapan konservasi yang gres dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global


6.2. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan

Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi sanggup diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat hingga bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan perjuangan secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang sanggup menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan terkotori maka akan berdampak jelek bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang kesannya sanggup menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam semoga berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.

6.3. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam semoga tetap lestari maka sanggup dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:

1. Menjaga tempat tangkapan hujan ibarat tempat pegunungan yang harus selalu hijau lantaran daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.

2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka dibutuhkan pembuatan lahan dan sumur resapan.

3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, perembesan air, dan keseimbangan lingkungan.

4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air higienis oleh pemerintah.

5. Sebelum melaksanakan pengolahan dibutuhkan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara pribadi ke sungai.

6. Adanya acara penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat acara lain.

7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang mempunyai tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.

8. Memperbanyak penggunaan pupuk sangkar dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.

9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk perjuangan pengendalian semoga mempunyai nilai yang ekonomis.

10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.

11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.

12. Untuk menambah nilai hemat maka penggunaan materi mentah perlu dikurangi lantaran dianggap kurang efisien.

13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.

6.4. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan sanggup dikurangi dengan cara melaksanakan pengembangan perjuangan ibarat mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah, sebetulnya sanggup dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan.

Langkah-langkah yang sanggup dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan memakai konsep daur ulang yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus menyebarkan penggunaan teknologi.

6.5. Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian tanaman dan fauna, upaya yang sanggup dilakukan yaitu mendirikan tempat atau daerah dengan memperlihatkan pinjaman khusus yaitu sebagai berikut:

1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati.

2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat pinjaman untuk hewan-hewan langka semoga tidak punah.

3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat pinjaman alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.

4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat pinjaman untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi tanaman dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.


BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup yaitu adanya acara masyarakat ibarat pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang sanggup menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak tanaman dan fauna yang punah.

7.2 Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar semoga tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.



DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi, Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi, Bandung: Regina.
Sumber http://learnmine.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Laptop Graphic Terbaik Untuk Desain Grafis 2014

Mereview Laptop Desain Grafis tahun 2014 OPOSIP - Ketika saya bekerja dari rumah saya mempunyai sebuah PC yang didedikasikan yang sang...