Tentang Pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa berafiliasi dalam kelompok-kelompok yang diatur dengan cara dan syarat tertentu. Menurut Rusman (2010) model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dengan cara siswa berguru dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya mempunyai tingkat kemampuan berbeda. Dalam menuntaskan kiprah kelompok, setiap anggota kelompok saling berafiliasi dan membantu untuk memahami suatu materi pembelajaran.
Menurut Johnson dan Jhonson (1994) dalam Trianto menyatakan tujuan model pembelajaran kooperatif yakni memaksimalkan berguru siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya sanggup memperbaiki korelasi diantara para siswa dari banyak sekali latar belakang etnis dan kemampuan, berbagi keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.
Arends (dalam Suprihatiningrum, 2012: 197) menyatakan bahwa:" the cooperative learning model was developed to achieve at least three important instructional goals: accademic achievement, acceptance of diversity, and social skill development". Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai sekurang-kurangnya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil berguru akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial.
1. Hasil Belajar Akademik
Pembelajaran kooperatif menawarkan laba baik pada siswa kelompok atas maupun kelompok bawah yang bekerja bersama menuntaskan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah. Jadi, siswa kelompok bawah memperoleh pertolongan dari sahabat sebaya yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama. Siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan akademiknya, sebab menawarkan pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran yang mendalam wacana korelasi ide-ide yang terdapat pada materi tertentu.
2. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu
Pembelajaran kooperatif menyajikan peluang bagi siswa dari banyak sekali latar belakang dan kondisi, untuk bekerja saling ketergantungan satu sama lain atas tugas-tugas bersama.
3. Pengembangan Keterampilan Sosial
Pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting untuk dimilikidalam masyarakat. Keterampilan-keterampilan khusus dalam pembelajaran kooperatif, disebut keterampilan kooperatif dan berfungsi untuk melancarkan korelasi kerja dan tugas.
Berdasarkan pada tujuan pembelajaran kooperatif tersebut, sanggup diketahui bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model berguru aktif, ibarat paham berguru aktif yang diungkapkan Silberman (dalam Istiaricha: 2014:23):" What I hear, if forget what I hear and see, I remember a little, What I hear, see, and ask, questions, about, or,discuss with someone else, I begin to understand. What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill, What I teach to another, I master"
Dari rumusan tersebut sanggup diartikan, jikalau seseorang berguru hanya melalui mendengar, maka lupa. Seseorang yang berguru melalui mendengar dan melihat, sedikit ingat. Seseorang yang berguru dengan mendengar, melihat, dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman, seseorang mulai paham.Apabila seseorang berguru dengan mendengar, melihat, diskusikan dan lakukan, maka seseorang itu memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Agar siswa sanggup berguru aktif untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan ibarat pada rumusan tersebut siswa berguru bersama dalam kelompok saling mengajari sahabat kelompok yang kurang memahami materi pelajaran.
Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com
Menurut Johnson dan Jhonson (1994) dalam Trianto menyatakan tujuan model pembelajaran kooperatif yakni memaksimalkan berguru siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya sanggup memperbaiki korelasi diantara para siswa dari banyak sekali latar belakang etnis dan kemampuan, berbagi keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.
Arends (dalam Suprihatiningrum, 2012: 197) menyatakan bahwa:" the cooperative learning model was developed to achieve at least three important instructional goals: accademic achievement, acceptance of diversity, and social skill development". Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai sekurang-kurangnya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil berguru akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial.
1. Hasil Belajar Akademik
Pembelajaran kooperatif menawarkan laba baik pada siswa kelompok atas maupun kelompok bawah yang bekerja bersama menuntaskan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah. Jadi, siswa kelompok bawah memperoleh pertolongan dari sahabat sebaya yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama. Siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan akademiknya, sebab menawarkan pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran yang mendalam wacana korelasi ide-ide yang terdapat pada materi tertentu.
2. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu
Pembelajaran kooperatif menyajikan peluang bagi siswa dari banyak sekali latar belakang dan kondisi, untuk bekerja saling ketergantungan satu sama lain atas tugas-tugas bersama.
3. Pengembangan Keterampilan Sosial
Pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting untuk dimilikidalam masyarakat. Keterampilan-keterampilan khusus dalam pembelajaran kooperatif, disebut keterampilan kooperatif dan berfungsi untuk melancarkan korelasi kerja dan tugas.
Berdasarkan pada tujuan pembelajaran kooperatif tersebut, sanggup diketahui bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model berguru aktif, ibarat paham berguru aktif yang diungkapkan Silberman (dalam Istiaricha: 2014:23):" What I hear, if forget what I hear and see, I remember a little, What I hear, see, and ask, questions, about, or,discuss with someone else, I begin to understand. What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill, What I teach to another, I master"
Dari rumusan tersebut sanggup diartikan, jikalau seseorang berguru hanya melalui mendengar, maka lupa. Seseorang yang berguru melalui mendengar dan melihat, sedikit ingat. Seseorang yang berguru dengan mendengar, melihat, dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman, seseorang mulai paham.Apabila seseorang berguru dengan mendengar, melihat, diskusikan dan lakukan, maka seseorang itu memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Agar siswa sanggup berguru aktif untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan ibarat pada rumusan tersebut siswa berguru bersama dalam kelompok saling mengajari sahabat kelompok yang kurang memahami materi pelajaran.
No comments:
Post a Comment