Apa itu Penelitian Ilmiah - Berfikir ilmiah merupakan cara kerja penelitian ilmiah. Sudjana, N. (1999:11) berfikir ilmiah yaitu landasan kerja atau kerangka penelitian ilmiah. Karya ilmiah yaitu produk dari penelitian ilmiah. Kegiatan penelitian sebagai refleksi berfikir ilmiah akan menjadi ciri kerja para ilmuwan. Para dosen, guru dan mahasiswa harus terbiasa berfikir ilmiah. Berfikir ilmiah harus sanggup membentuk perilaku ilmiah artinya suatu perilaku yang rasional, didukung dan atau diterima di masyarakat.
Seseorang yang telah terbiasa berfikir ilmiah akan mempunyai perilaku ilmiah. Menurut Zaenal Arifin (2008:5) ada beberapa perilaku ilmiah, antara lain:
- Sikap ingin tahu yang diwujutkan selalu bertanya wacana aneka macam hal, apa itu, mengapa demikian, bagaimana komponennya dsb.
- Sikap kritis, apa yang dibaca, didengar selalu dipertimbangkan secara rasional
- Sikap terbuka, memperhatikan masukan / pendapat pihak lain.
- Sikap obyektif / jujur, dengan menyatakan apa adanya sesuai dengan fakta di lapangan. Jika mengutip pendapat orang lain mencantumkan identitas penulis asli, dan menyatakan bahwa karya orang lain sebagai karya yang orisinil.
- Sikap berani mempertahankan pendapat dengan mengemukakan data hasil penelitian
- Berpandangan jauh ke depan / futuristik, apa yang sudah berlalu sebagai titik untuk menuju masa depan.
1) Menentukan masalah sebagai objek penelitian, suatu penelitian bertujuan memecahkan masalah, maka langkah awal dari penelitian yaitu memilih masalah. Dari permasalahan akan sanggup ditentukan arah aktivitas dan metode pemecahan masalah.
2) Membatasi permasalahan, suatu permasalahan kadang menjadi bab dari permasalahan yang luas, oleh alasannya yaitu itu biar gampang pemecahannya perlu dilakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah juga dimaksudkan biar pokok duduk masalah yang bekerjsama tidak kabur.
3) Mengumpulkan data, penelitian yaitu perjuangan pemecahan masalah. Agar sanggup memecahkan masalah dibutuhkan data yang sesuai dengan masalah. Data dikumpulkan dengan metode angket, observasi, interviu, dokumentasi, tes dll.
4) Mengolah data dan mengambil kesimpulan, data yang diperoleh dengan aneka macam metode perlu dipilih mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai. Yang cocok diambil, yang tida sesuai didrop. Jika pengolahan data memakai teknik statistik maka data kualitatif dijadikan kuantitatif, alasannya yaitu analisis statistik dibutuhkan angka-angka. Dengan memakai analisis statistik menghasilkan nilai hitung dalam taraf kepercayaaan tertentu yang akan dibandingkan dengan taraf kepercayaan baku (tabel, biasanya 5 %). Hasil perbandingan ini akan diperoleh hasil lebih besar atau lebih kecil dari taraf kpercayaan baku, itulah kesimpulan akhir.
5) Merumuskan dan melaporkan hasil penelitian, hasil penelitian harus dilaporkan melalui lapaoran hasil penelitian, kemudian disebar luaskan biar menjadi milik umum. Untuk penyebarannya dibutuhkan jurnal penelitian atau jurnal ilmiah. Dengan cara ini hasil penelitian akan lebih terbuka dan mendapat perbaikan dari peneliti lain.
6) Merumuskan implikasi dan rekomendasi hasil penelitian. Berdasar kesimpulan penelitian sanggup dirumuskan implikasi atau tanggapan yang penting kalau kesimpulan itu dipergunakan untuk memecahkan masalah. Bagi mereka yang akan menerapkan hasil penelitian dibutuhkan rekomendasi tertulis.
Sumber: Drs. Rubino Rubiyanto, M.Pd. 2011.Penelitian Pendidikan. Solo: Qinant
Sumber http://www.tipsbelajarmatematika.com
No comments:
Post a Comment