Jakarta - Salah satu perusahaan akuntansi terbesar di dunia, Deloitte, menjadi korban serangan hacker. Serangan ini berdampak pada terbongkarnya dokumen dan email milik klien.
Dikutip detikINET dari The Guardian pada Sabtu (30/9/2017), Deloitte diperkirakan telah diserang semenjak bulan Oktober tahun lalu. Namun serangan ini gres tercium Maret tahun ini.
Serangan ini disinyalir merupakan bab dari rangkaian agresi hack yang ditujukan kepada organisasi-organisasi besar dalam beberapa bulan terakhir, yang diawali dengan pembobolan terhadap Equifax, sebuah Komisi Sekuritas dan Bursa sekaligus agensi perkreditan.
Dari kanal tersebut, kelompok hacker ini sanggup mengakses username, password, IP address, informasi mengenai bisnis Deloitte, sampai riwayat kesehatan seseorang. Beberapa email bahkan mempunyai konten sensitif.
Pihak Deloitte sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka menjadi korban serangan cyber. Namun mereka mengklaim, hanya sedikit klien yang terkena dampaknya dan tidak ada gangguan berarti terhadap bisnis yang dijalankan para klien.
"Kami sedang melaksanakan penilaian internal mengenai kejadian yang tengah berlangsung tersebut melalui protokol keamanan yang komprehensif. Terkait hal tersebut, " ujar juru bicara Deloitte.
"Kami juga sudah mengabarkan kepada enam klien yang diperkirakan mengalami kebocoran informasi sesudah terkena imbas dari agresi tersebut," tambahnya.
No comments:
Post a Comment