Teorema konstruksi, teorema notasi, teorema pengontrasan dan keanekeragaman, dan teorema pengaitan - Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terlibat dalam pembelajaran matematika, Bruner dan rekan-rekannya mengadakan observasi ke sekolah-sekolah. Berdasarkan hasil observasinya, Bruner menemukan beberapa kesimpulan yang lalu melahirkan teorema-teorema, yaitu teorema konstruksi, teorema notasi, teorema pengontrasan dan keanekeragaman, dan teorema pengaitan (Bell, 1981: 143-145). Berikut penjelasannya masing-masing.
1) Teorema Konstruksi
Teorema konstruksi menyampaikan bahwa cara yang paling baik bagi siswa untuk mencar ilmu konsep, prinsip atau hukum matematika ialah dengan mengkonstruksi sendiri representasi dari konsep, prinsip atau hukum tersebut. Bruner menduga bahwa ialah baik bagi siswa untuk memulai dengan representasi nyata dari konsep, prinsip atau hukum yang sedang diformulasikan. Hal ini dikarenakan pada tahap awal mencar ilmu konsep, pemahaman bergantung pada acara nyata yang siswa lakukan dikala mereka menyusun representasi dari masing-masing konsep tersebut.
2) Teorema Notasi
Teorema notasi menyatakan bahwa konstruksi atau representasi awal konsep sanggup dibentuk lebih sederhana secara kognitif dan sanggup dipahami dengan lebih baik oleh siswa jikalau memuat notasi yang sempurna sesuai taraf perkembangan mentalnya. Setelah siswa matang secara intelektual, konsep yang sama disampaikan dengan level abstraksi yang lebih tinggi, dengan sedikit memakai representasi notasional yang lebih berkhasiat untuk perkembangan matematika.
3) Teorema Pengontrasan dan Keanekaragaman
Teorema ini menyatakan bahwa suatu mekanisme yang dimulai dari representasi nyata menuju kepada representasi yang lebih abnormal melibatkan operasi pengontrasan dan keanekaragaman. Banyak konsep matematika memiliki sedikit makna hingga konsep-konsep tersebut dikontraskan dengan konsep-konsep yang lain. Pengontrasan ialah salah satu cara yang sangat berkhasiat untuk membantu siswa membangun pemahaman intuitif terhadap topik matematika yang gres dan membantu mereka memahami representasi yang lebih abnormal dari masing-masing topik. Konsep yang diterangkan dengan rujukan dan bukan rujukan ialah satu cara pengontrasan.
4) Teorema Pengaitan (Konektivisme)
Dalil ini menekankan bahwa dalam matematika antara satu konsep dengan konsep yang lainnya terdapat korelasi yang erat. Struktur korelasi antara elemen-elemen dalam masing-masing cabang matematika memungkinkan penaralan matematika analitik dan sintetik.
No comments:
Post a Comment