Penipuan Incar Saldo Go-Pay, Ini Saran Go-Jek

Pengemudi Go-Jek. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Kasus penipuan mengatasnamakan Go-Jek tengah terjadi yang menyasar fitur anyar berupa isyarat verifikasi dan menciptakan saldo Go-Pay korban terkuras. Perusahaan ride sharing besutan Nadiem Makarim itu pun angkat bicara soal kejadian tersebut.

Dijelaskan PR Manager Go-Jek Indonesia Rindu Ragillia, pihaknya sekarang menciptakan sistem di mana pengguna tidak perlu memasukkan password ketika ingin memasukkan ke akunya. Nah sebagai gantinya akan diberikan isyarat verifikasi.

"Saat memasukan nomor handphone atau e-mail yang terdaftar di aplikasi Go-Jek, pengguna akan mendapat 4 digit isyarat verifikasi untuk mengakses akunnya," kata Rindu ketika dihubungi detikINET, Rabu (21/6/2017).

Kode verifikasi ini bersifat unik dan hanya untuk satu kali login dari satu akun yang terdaftar. Seperti halnya token di internet banking, isyarat verifikasi Go-Jek ini bersifat rahasia. Karenanya dihentikan diberitahukan ke siapa-siapa, termasuk pihak Go-Jek sekalipun.

"Kode verifikasi ini sangat penting dan bersifat eksklusif sehingga dihentikan disebarluaskan. Go-Jek Indonesia pun tidak pernah meminta isyarat verifikasi yang sudah diberikan kepada pelanggan. Jadi, kalau ada pihak yang meminta isyarat verifikasi atau mangatasnamakan Go-Jek Indonesia, mohon untuk waspada dan tidak menawarkan isyarat kepada orang lain," terperinci Rindu.

Dia pun menyarankan biar pengguna selalu mengecek kebenaran informasi yang mengatasnamakan Go-Jek ke layanan konsumen mereka. Jangan hingga menjadi korban selanjutnya.

"Waspada terhadap tindak penipuan mengatasnamakan Go-Jek! Selalu cek kebenaran info yang mengatasnamakan GO-JEK ke customer service kami di 021-5025 110 atau customerservice@go-jek.com," pungkas Rindu.

Sebelumnya, seorang pengguna Go-Jek mengaku akunnya kena hack sehingga kehilangan saldo Go-Pay. Penyebabnya sebab ia menawarkan isyarat verifikasi tersebut pada orang tak dikenal yang mengaku dari Go-Jek. Ternyata ia terkena penipuan.