Pengukuran dan Penggolongan Sudut - Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa sinar garis merupakan gabungan antara sebuah titik (misalnya titik A) dengan semua titik pada salah satu bab dari garis. Contoh dari sinar garis yakni menyerupai pada gambar sebagai berikut
Gambar Sinar Garis AB |
Sudut dibuat antara dua sinar dengan titik yang sama diukur dalam satuan derajat. Titik yang mengabungkan dua sinar garis ini disebut titik sudut.
Gambar Sudut CAB |
Sudut di atas sanggup ditulis sebagai sudut CAB atau dilambangkan dengan
Dalam aljabar kita sanggup memakai bidang koordinat untuk menciptakan grafik dan menuntaskan persamaan. Kita sanggup memplot garis, segmen garis, sinar, dan sudut dalam sebuah bidang koordinat.
Gambar berwarna merah pada bidang koordinat di atas merupakan gambar dua buah sinar garis yaitu AB dan BD dan membentuk sudut di titik B.
Kita sanggup memakai bidang koordinat untuk mengukur panjang segmen garis. Titik B pada koordinat (-2, -2) dan C (1. -2). Jarak antara dua titik ini yakni 1 - (-2) = 3 unit.
Sudut sanggup dikategorikan atau digolongkan dalam sudut lurus (straight angle), sudut siku-siku (right angle), lancip (acute angle) atau tumpul (obtuse angle).
Sudut sanggup dikategorikan atau digolongkan dalam sudut lurus (straight angle), sudut siku-siku (right angle), lancip (acute angle) atau tumpul (obtuse angle).
Sudut yakni sebagian kecil dari bundar di mana seluruh bundar mempunyai besar sudut 360 °. Sudut lurus sama dengan setengah bundar dan besarnya 180 ° sedangkan sudut siku siku sebesar seperempat bundar dan besar sudutnya 90 °. Kita sanggup mengukur ukuran sudut dengan mengunakan busur derajat.
Dua sudut dengan ukuran yang sama disebut sudut yang kongruen. Sudut kongruen dilambangkan sebagai ∠A≅∠B
Atau sanggup dibuktikan dengan memakai busur derajat untuk mengatakan sudut apakah kedua sudut pada gambar yakni kongruen.
Atau sanggup dibuktikan dengan memakai busur derajat untuk mengatakan sudut apakah kedua sudut pada gambar yakni kongruen.
No comments:
Post a Comment