A. Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan ialah perihal cerdas, kesempurnaan penalaran manusia. Kata kecerdasan ini diambil dari akar kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cerdas berarti tepat perkembangan penalaran seseorang insan untuk berfikir, mengerti, tajam pikiran dan tepat pertumbuhan tubuhnya.
Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan ialah :
1) Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
2) Kemampuan untuk membuat perkara gres untuk dipecahkan
3) Kemampuan untuk membuat sesuatu atau menunjukkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik ialah kecerdasan dalam mengolah kata yaitu kemampuan untuk memakai kata – kata secara efektif, baik secara verbal maupun tulisan. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan memberikan informasi. Kecerdasan Linguistik merupakan kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara.
Kecerdasan Logika – Matematika
Kecerdasan budi – matematika ialah kecerdasan dalam hal angka dan budi yaitu kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia bisa memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, budi dan keteraturan. Ia mengerti teladan hubungan, ia bisa melaksanakan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal – hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal – hal yang besar. Kecerdasan budi – matematika merupakan kercerdasan yang dimiliki para ilmuwan, akuntan, dan pemogram komputer.
Kecerdasan Visual - Spasial
Kecerdasan visual dan spasial ialah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga kekerabatan di antara elemen – elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari aneka macam sudut pandang. Kecerdasan visuap – spasial merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin.
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musik ialah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik.Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai efek yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.
Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal ialah kemampuan yang berafiliasi dengan kesadaran dan pengetahuan perihal diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melaksanakan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) sopan santun (sopan santun) dan moral. Contoh orang yang mempunyai kecerdasan ini, yaitu konselor, jago teologi, dan wirausahaan.
Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain, kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, bunyi dan gerakan badan orang lain dan ia bisa memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga bisa untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, perilaku orang lain dan umumnya sanggup memimpin kelompok. Contoh orang yang mempunyai kecerdasan interpersonal ialah eksekutif dan pimpinan sebuah perusahaan.
Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam memakai badan kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, fatwa dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan. Kecerdasan ini meliputi talenta dalam mengendalikan gerak badan dan keterampilan dalam menangani benda. Atlet, pengrajin, montir, dan jago bedah mempunyai kecerdasan kinestetik tingkat tinggi.
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis ialah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya ialah kemampuan insan untuk mengenali tanaman, binatang dan serpihan lain dari alam semesta.
B. Metode Meningkatkan Kecerdasan Bahasa Anak
Kecerdasan Bahasa ialah kemampuan memakai kata-kata secara efektif, baik secara verbal maupun tertilis. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memakai tata bahasa, bunyi bahasa, makna bahasa, dan penggunaan mudah bahasa. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan bahasa bermanfaat untuk berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.
1) Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan bahasa ialah antara lain seperti:
2) Kelancaran berbicara, bercerita
3) Penguasaan kosakata yang bervariasi (bermacam-macam)
4) Kemampuan pada permainan yang terkait dengan kata dan bahasa
Untuk menyebarkan kemampuan berbahasa anak, ada aneka macam permainan yang sanggup diterapkan dengan keinginan permainan yang dilakukan akan sanggup menstimulasi dengan mengajak berkomunikasi atau berbicara sehingga anak bisa memberikan ide, keinginan atau keinginanannya.
Sebagai orang tua, kita niscaya akan senang dan senang dikala bawah umur kita bisa berbicara dengan lancar dan sistematis. Lebih senang lagi bila anak rajin membaca dan suka menulis. Inilah tanda anak kita mempunyai kecerdasan bahasa yang bagus.
Sebaliknya, kita akan merasa cemas bila bawah umur kita banyak diam, tidak suka berbicara, malas membaca apalagi hobi menulis. Di sinilah anak mengalami perkara dengan kecerdasan bahasa.
Menurut Heru Kurniawan dalam sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id Untuk bisa membentuk bawah umur dengan kecerdasan bahasa yang bagus, maka orang bau tanah harus secara rutin mempraktikkan empat metode ini.
Pertama, metode bertanya. Metode bertanya ini sepertinya sepele. Tapi inilah metode dasar untuk mengasah kecerdasan bahasa. Anak-anak yang mempunyai kecerdasan bahasa bagus, biasanya sebab si orang bau tanah sering bertanya pada anaknya.
Saat orang bau tanah bertanya ini, bawah umur akan dilatih untuk menjawab dengan mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui bahasa lisan. Jika bertanya sering dilakukan oleh orang tua, bawah umur pun akan terbiasa untuk menjawab, dan ini akan melatih kemampuan bahasa verbal mereka.
Anak-anak yang sering berkomunikasi dengan orang-tuanya, akan lebih mempunyai kecerdasan bahasa yang manis daripada mereka yang tidak.
Kedua, metode menyanyi. Anak-anak sangat suka menyanyi, sebab dalam menyanyi, bawah umur menikmati bahasa yang dibentuk berirama. Saat orang bau tanah suka menyanyi, maka bawah umur pun akan ikut menyanyi dengan kata-kata yang dinyanyikan. Dan di lain waktu, bawah umur akan menyanyi dengan sendirinya. Saat anak sering menyanyi, kecerdasan bahasa anak akan terus meningkat.
Ketiga, metode bercerita. Saat orang bau tanah bercerita, maka bawah umur akan mendengarkan dengan saksama. Dalam mendengarkan itu, bawah umur bukan saja menikmati isi cerita, tetapi mereka juga menangkap dan memahami ratusan bahkan ribuan kata dari cerita.
Di situlah bawah umur ini secara perlahan akan memahami aneka macam variasi jenis kata. Dengan pemahaman ini, bawah umur kemudian akan dengan gampang berbicara dan menulis dengan memakai diksi kata yang manis dan tepat. Dari sinilah kemampuan dan kecerdasan bahasa anak akan meningkat.
Keempat, metode bermain. Jika orang bau tanah sudah mau bermain dengan anaknya, maka sesuangguhnya anak sedang berinteraksi aktif dengan orang tuanya secara menyenangkan. Dengan cara inilah, pemahaman anak terhadap kosakata akan semakin kaya.
Dengan keempat metode inilah, maka kecerdasan bahasa anak akan terbentuk dengan baik. Anak-anak kemudian akan menjadi terampil dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Jika ini sudah sanggup dilakukan dengan baik, inilah tanda anak mempunyai kecerdasan bahasa yang baik
C. Permainan untuk Meningkatkan Kecerdasan Bahasa Anak
Berikut beberapa permainan yang sanggup digunakan:
1. Mengenalkan nama-nama benda yang dijumpai di sekitar anak
Mengenalkan aneka macam nama benda di sekitar anak akan menambah kosakata anak. Orang bau tanah atau pendidik PAUD sanggup mengenalkan nama benda yang dijumpai atau dilihat anak. Misalnya anak sanggup dikenalkan nama benda yang ada di sekitar anak, baik benda hidup maupun benda mati menyerupai nama hewan, nama tumbuhan, nama kendaraan, nama pekerjaan atau profesi. Pengenalan nama-nama benda juga sanggup dikenalkan lewat gambar. Melihat gambar disamping sanggup menambah kosakata anak juga merangsang anak untuk bertanya dan mengemukakan perasaannya.
2. Bercerita dari gambar
Sejak kecil orang bau tanah sanggup mengajak anak bercerita. Bahkan semenjak dalam kandungan banyak orang bau tanah yang mengajak berbicara janin yang masih dalam kandungan. Kegiatan ini akan merangsang otak anak untuk mengenali aneka macam macam ekspresi. Dalam pendidikan baik dalam kegiatan mencar ilmu mengajar ataupun di dalam lingkungan keluarga, pendidik atau orang bau tanah sanggup mengajak anak bercerita yang bisa dilakukan dengan gambar ataupun buku cerita. Banyak dijumpai buku-buku kisah khusus untuk anak usia dini menyerupai kisah perihal dunia binatang, kisah khayalan, kisah kepahlawanan, ataupun kisah yang berafiliasi dengan agama.
Bercerita tidak hanya dilakukan oleh orang tua, tetapi anak sanggup pula diminta untuk bercerita dan orang bau tanah mendengarkan. Kegiatan bercerita ini selain untuk menyebarkan kemampuan anak dalam berbicara dan mengeluarkan pendapat juga untuk menyebarkan imajinasi anak dan kemampuan memahami perasaan orang lain.
3. Bermain puzzle huruf
Permainan ini dibentuk dari huruf-huruf yang terpisah dan sanggup disusun kembali menjadi rangkaian kata-kata. Melalui permainan ini anak dirangsang membuat rangkaian kata dari huruf-huruf yang disediakan juga untuk melatih penguatan memori terhadap huruf. Manfaat permainan ini sanggup merangsang anak untuk berinteraksi dengan karakter dan kata sehingga anak akan menyukai kegiatan membaca
No comments:
Post a Comment